ZONASULTRA.COM, LAWORO – Pendukung fanatik salah satu pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati Muna Barat (Mubar), Sulawesi Tenggara (Sultra) yang berunjukrasa di Kantor KPUD Mubar berakhir ricuh. Para demonstran ini bentrok dengan aparat kepolisian yang sedang melakukan pengamanan di kantor tersebut.
Namun kejadian tersebut bukanlah fakta sebenarnya, namun simulasi pengamanan pilkada yang dilakukan oleh aparat Polres Muna yang digelar di lapangan Guali, Desa Guali, Kecamatan Kusambi, Kamis (27/10/2016).
Kepala Kepolisian Resort Muna Yudith S Hananta mengatakan, simulasi tersebut merupakan persiapan untuk melakukan pengamanan Pilkada.
“Pada simulasi ini ada tiga model pengamanan yang dilakukan yakni pengamanan terhadap paslon kada, pengamanan di Kantor KPUD Mubar dan penjarahan yang dilakukan massa pendukung,” jelas Yudith.
Dalam simulasi ini, pihaknya menurunkan 300 personil. “Penurunan jumlah personil Polres Muna disesuaikan dengan kondisi kerawanan yang ada,” ujarnya.
Ia berharap kejadian pada simulasi hari ini tidak terjadi pada pilkada Mubar 2017 nanti dan pilkada tetap berjalan damai dan kondusif . Menurutnya, simulasi itu hanya sebagai praktek pengamanan jika di lapangan nanti terjadi hal serupa.
Kapolres menambahkan, untuk mewujudkan pilkada damai semua komponen yang ada di Mubar harus memiliki pikiran dan tindakan yang sama untuk menciptakan stabilitas politik yang aman dan terkendali.
“Polres dan TNI sangat mengharapkan bantuan masyarakat untuk menjaga keamanan demi kemajuan Mubar di masa mendatang,” tutupnya. (B)
Reporter : Laode Pialo
Editor : Jumriati