ZONASULTRA.COM, KOLAKA – Bupati Kolaka, Ahmad Safei belum sepakat untuk meliburkan sekolah-sekolah di Kabupaten Kolaka, guna mengantisipasi penyebaran virus corona atau Corona Virus Disease 2019 (Covid-19)
Hal tersebut ia sampaikan saat rapat koordinasi penanganan virus corona atau Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Aula Sasana Praja Kantor Pemerintah Daerah Kabupaten Kolaka, Kamis (19/3/2020).
Baca Juga : Gubernur Sultra Liburkan Sekolah, Proses Belajar Lewat Online
Kata Bupati Kolaka dua periode ini, masih perlu dikaji dan dirapatkan dengan melibatkan kepala dinas pendidikan dan kebudayaan, komite sekolah, kepala sekolah pakar pendidikan, dan perwakilan orang tua siswa untuk memutuskan sekolah-sekolah di wilayah otoritasnya diliburkan atau tidak diliburkan.
“Kita lihat dampaknya, mana yang lebih mudarat (untung ruginya),” ujarnya.
Menurutnya, dengan meliburkan sekolah justru tidak membantu memutuskan penularan virus corona ini. Sebab, fakta di lapangan siswa sekolah yang diliburkan, malah pulang kampung dan melakukan kegiatan di sejumlah tempat destinasi wisata.
“Padalah tujuan diliburkan ini agar mereka bisa tinggal di rumah selama libur, bukannya liburan ke luar daerah,” ujarnya.
Selain itu, kegiatan meliburkan sekolah ini akan berdampak pada sejumlah profesi pekerjaan, seperti tukang ojek, angkot, dan pedagang kaki lima yang menggantung penghasilan dari siswa sekolah yang menggunakan jasa mereka.
Setelah rapat bersama dilakukan, dan diputuskan sekolah tidak diliburkan atau sebaliknya, maka pihak sekolah harus menyediakan sejumlah sarana yang dapat digunakan untuk menangani penyebaran virus corona.
Semisal, menyediakan tempat cuci tangan dengan air mengalir dan sabunnya di sejumlah titik di lingkungan sekolah, yang bisa digunakan oleh siswa dan guru. Sehingga, kebersihan tangan mereka selalu terjaga dan diharapkan bisa terhindar dari virus corona.
Baca Juga : Aktivitas Belajar Diliburkan, Ruangguru Luncurkan Sekolah Online Gratis
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pendidikan Kabupaten Kolaka, Sal Amansyah mengatakan untuk meliburkan sekolah memang perlu dipertimbangkan, karena kalau mengikuti arahan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, tidak ada kegiatan meliburkan sekolah dalam instruksinya.
Kalaupun sekolah diliburkan, maka siswa tetap melaksanakan kegiatan pembelajaran secara online di rumah, bukannya malah liburan. Tersedia rumah belajar yang bisa menjadi sarana bagi siswa dan guru untuk tetap melaksanakan proses belajar mengajar. (a)
Kontributor : Sitti Nurmalasari
Editor : Kiki
