ZONASULTRA.COM, KENDARI – Pengamat Politik Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Bahtiar, menilai dinasti politik sah sah saja, dan merupakan hal yang biasa di Indonesia.
Dia mengungkapkan, politik dinasti yang kini gencar-gencarnya ditolak oleh Gubernur Sultra Nur Alam, merupakan hal yang sah, asalkan figur yang bersangkutan layak dan memiliki kompetensi. Tergantung bagaimana masyarakat menilainya.
“Layak disini adalah subjektivitas, tegantung bagaimana orang yang memandangnya,” kata Bahtiar saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (22/8/2016).
Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UHO ini mengatakan, politik dinasti merupakan hal yang biasa saja, apalagi di daerah yang menganut demokrasi terbuka, dimana rakyat sendirilah yang menentukan tanpa ada paksaan.
“Misalnya Asrun mendorong anaknya menjadi walikota, silahkan saja. Tapi apakah masyarakat Kota Kendari itu setuju? Kan itu yang terpenting,” ujarnya.
Ia menilai, masyarakat Kota Kendari sendiri tentunya memegang peran penting. Sebab, politik dinasti itu akan sah apabila mendapat dukungan yang tulus dari hati nurani rakyat untuk memilih, dan berlangsung secara jujur dan adil. (B)
Reporter : Sri Rahayu
Editor : Kiki