Pengguna Alat Kontrasepsi di Bombana Meningkat 180 Persen

318
Pengguna Alat Kontrasepsi di Bombana Meningkat 180 Persen
Kepala Dinas Pengrndalian Penduduk dan KB Kabupaten Bombana, Abdul Asis (kiri) dan Kasubag Perencanaan Dinas Pengendalian Penduduk dan KB, Singgih Ardian Prabudi (Kanan). (Muh Jamil/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, RUMBIA – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Bombana Sulawesi Tenggara (Sultra) menyatakan, pengguna alat KB di daerah itu terus meningjat hingga 180 persen.

Hal tersebut didomiasi oleh bertambahnya jumlah pengguna KB aktif dan KB baru yang tersebar di seluruh wilayah di Kabupaten Bombana. Tahun 2017, BKKBN Provinsi Sultra memberikan target kepada seluruh satuan kerja (Satker) di 17 Kabupaten kota untuk meningkatkan jumlah pengguna KB. Khususnya pada pembinaan Pasangan Usia Subur (PUS) dan kedertaan KB.

“Untuk Kabupaten Bombana di tahun 2017 lalu , kami diberikan cakupan target sebanyak 19.313 untuk peningkatan KB aktif dan 2.119 KB baru,” ungkap Kepala Dinas Pengendalian Pemdusuk dan KB Bombana, Abdul Asis di ruang kerjanya, Selas (16/1/2018).

Ia melanjutkan, melalui kerja keras dan pemanfaatan seluruh penyuluh yang tetsebar di 22 Kecamatan, pihaknya mampu melebihi target yang ditentukan. Dimana, pihaknya mampu mencapai 20. 996 peninhkatan pengguna KB aktif. Begitupula dengan KB baru yang mencapai 3.963 akseptor baru.

“Kami mampu mencapai 180 persen peningkatan terhadap pengguna KB baru yang tersebar di daerah ini,” katanya.

Lebih lanjut Abdul Asis menambahkan, pihaknya pula saat ini merencanakan di tahun 2018 ini akan menambah jumlah penyuluh di setiap wilayah di daerah itu.

” kami memang punya agenda menambah julmlah penyuluh yakni satu penyuluh per desa. Karena tahun sebelumnya kami hanya punya 97 orang penyuluh yang berpenxar di semua wilayah di Bombana,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Sub Bagian Perencanaan, singgih Ardian Prabudi menambahkan, pencapaian target ini masih akan lebih digenjot lagi kedepannya. Kata dia, pihaknya telah memasukkan program kerja dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) terkait metode Pemasangan Kontra sepsi Jangka Panjang (MKJP).

“wacana ini tak lain hanya untuk menggenjot program Nawacita Presiden RI, Joko Widodo dalam hal peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui keseimbangan produktivitas keluarga dan laju pertumbuhan penduduk,” pungkasnya. (B)

Reporter : Muhammad Jamil
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini