Pengungsi Akibat Kerusuhan di Buton Bertambah Jadi 1.062 Jiwa

Pemuda Dua Desa di Buton Saling Serang, Puluhan Rumah Dibakar
PEMBAKARAN RUMAH - Dua kelompok pemuda dari Desa Sampuabalo dan Desa Gunung Jaya, Kabupaten Buton terlibat pertikaian hingga terjadi pembakaran puluhan rumah. Dua kelompok pemuda ini terlibat aksi saling serang, usai menjalankan salat Idul Fitri, Rabu (5/6/2019). (Foto Istimewa)

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Jumlah warga yang mengungsi akibat kerusuhan antara Desa Gunung Jaya dan Sampoabalo, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra) terus bertambah. Data terbaru, hingga Jumat (7/6/2019), jumlah pengungsi sudah mencapai 1.062 orang.

Kepala Bidang (Kabid) Hubungan Masyarakat (Humas) Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara (Sultra) AKBP Harry Goldenhardt menjelaskan, para warga diungsikan ke desa-desa terdekat di wilayah Kecamatan Pasarwajo.

“Sebagian besar pengungsi merupakan korban bentrok yang rumahnya hangus terbakar. Para warga yang mengungsi juga telah menerima logistik dari Pemerintah Daerah (Pemda) dan dibuatkan dapur umum,” ungkap Harry Goldenhardt saat ditemui di Kendari, Jumat (7/6/2019).

Baca Juga : Polisi Kantongi Identitas Terduga Dalang Kerusuhan di Buton

Pihak kepolisian berharap, komitmen Pemerintah Kabupaten Buton dan Pemerintah Provinsi Sultra agar secepat mungkin membangun kembali rumah warga yang terbakar dan mengganti rugi semua harta benda yang telah musnah.

Selain itu, ia meminta kepada masyarakat dua desa yang bertikai agar sama-sama menahan diri tidak melakukan upaya serangan balik.

“Percayakan kepada aparat baik kepolisian dan TNI yang sudah ada di lokasi, untuk menyelesaikan permasalahan ini. Kami terus melakukan upaya-upaya mediasi bertemu dengan tokoh-tokoh masyarakat agar semua yang bertikai mau berdamai,” tukasnya.

Akibat kerusuhan tersebut, 2 orang meninggal dunia, puluhan lain mengalami luka-luka dan 87 rumah terbakar. Sebanyak 317 personel kepolisian diterjunkan untuk mengamankan lokasi kerusuhan serta ada 100 anggota TNI dari Satuan Rider 700 Pangdam Hasanuddin Makassar. (B)

 


Kontributor: Fadli Aksar
Editor: Muhamad Taslim Dalma

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini