Pengunjung Keluhkan Uang Parkir di Tracking Manggrove Bungkutoko

Pemkot: Tracking Mangrove Bungkutoko Bakal Jadi Pusat Edukasi
Tracking Mangrove Bungkutoko

 

mangrove
TRACKING MANGGROVE BUNGKUTOKO: Pintu gerbang utama untuk memasuki lokasi Tracking Manggrove Bungkutoko. PemerintahKota (Pemkot) melontarkan dana sekitar 20 milliar dengan luas rencana pembangunan sekitar 22 hektar, Kamis (14/1/2016). Ilham Surahmin/ZONASULTRA.COM

 

ZONASULTRA.COM,KENDARI- Sejumlah masyarakat pengunjung wisata tracking manggrove Bungkutoko, kota Kendari mengeluhkan masalah uang parkir yang dinilai terlalu mahal.

Salah satu netizen mengungkapkan melalui akun media sosial facebook-nya Sigit Sigit, menulis bahwa tempat wisatanya indah, tapi biaya parkirnya yang terlalu mahal Rp.5.000,- per motor membuat kita malas untuk berkunjung. (Baca Juga : Mau Wisata Murah? Ekowisata Bungkutoko Bisa Jadi Solusi)

Netizen lainnya, dengan nama akun facebook Andia Calon Presiden mengungkapkan parkirannya terlalu mahal dan seharusnya ditertibkan atau Pemerintah membuat Peraturan Daerah (Perda) untuk dimasukkan di Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Pemilik akun Parakank Sate menulis bahwa tempatnya mantap akan lebih baik lagi kalau pengelola lebih kreatif agar pengunjung dapat datang kedua kalinya dan pengelolaan sampah harus lebih diperhatikan.

Kepala Kepala Bidang Pengawasan dan Pendayagunaan Pesisir dan Lautan, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Kendari, Santosa yang ditemui di ruang kerjanya, Kamis (14/1/2016) mengatakan, uang parkir yang dimintai oleh masyarakat sekitar merupakan inisiatif mereka sendiri dengan menimbun sebagian lubang menggunakan pasir, agar lahan parkir menjadi luas.

“Sebenarnya lahan yang dipakai untuk parkiran itu belum dibebaskan oleh pemerintah, sehingga bagi pengunjung yang berdatangan ketempat tersebut, tidak perlu mengeluhkan uang parkiran karena demi keamanan motor mereka sendiri,” kata Santosa.

Menurut Santosa, saat ini Pemkot telah memberikan pelatihan kepada masyarakat sekitar yang akan dijadikan pengelola wisata. Selanjutnya, setelah peresmian tempat wisata tersebut, akan ada pengelola kebersihan, keuangan dan kemanan.

Saat ditanya kapan lokasi wisata tersebut diresmikan, Sentosa belum dapat memastikannya. Pihaknya masih menunggu setelah adanya serah terima dari Direktur Jenderal (Dirjen) Kelautan Pesisir dan Pulau-pulau kecil (KP3K) Pusat kepada Dinas Kelautan dan Perikanan kota Kendari.

 

Penulis : Ilham Surahmin

Editor : Rustam