BANTUAN SEMBAKO – Majelis Taklim Al Khansa saat menyalurkan bantuan kepada warga korban banjir dan tanah longsor di Jalan Lasolo Kendari Barat, Sulawesi Tenggara (Sultra), Minggu (4/6/2017). (Sitti Nurmalasari/ZONASULTRA.COM)
ZONASULTRA.COM, KENDARI – Sejumlah pengurus masjid yang tergabung dalam kelompok Majelis Ta’lim Al-Khansa di Jalan Wayong Kendari memberikan bantuan bagi korban banjir dan tanah longsor di Jalan Lasolo Kecamatan Kendari Barat pada 31 Mei 217 lalu.
Mawar Widiyatmantoro salah satu pengurus mengatakan bantuan tersebut merupakan bentuk empati terhadap korban yang tertimpa musibah, bantuan berupa sembako dan pakaian layak diberikan untuk meringankan beban yang tengah dialami warga yang menjadi korban.
Saat tiba di lokasi, mereka langsung menemui keluarga korban meninggal dunia akibat dari tanah longsor. Anggota majelis memberikan langsung bantuan kepada orangtua korban meninggal Almaul Husna (16) penderita autis.
“Jujur kami sampai meneteskan air mata melihat kondisi warga. Terlebih lagi saat disambut dengan senyum oleh bapak yang anaknya meninggal itu. Ketika ditimpa musibah seperti ini, beliau masih bisa tersenyum,” tutur dia saat diwawancarai, Minggu (4/6/2017).
Mawar menyebutkan, bencana yang menimpa warga di Lasolo saat ini akan dijadikan sebuah pelajaran untuk selalu bersyukur. Selain itu, bantuan sebanyak 30 paket sembako berupa mie, susu, ikan kaleng, pakaian layak, dan makanan instan lainnya yang mudah untuk diolah disalurkan langsung kepada warga RT 1 RW 1 Jalan Lasolo.
“Semoga warga yang menjadi korban bisa lebih tabah dan sabar. Ini juga pelajaran buat kami untuk selalu bersyukur,” tambahnya.
Dia mengharapkan, melalui bantuan yang diberikan bisa bermanfaat dan membawa berkah. Serta, memberikan motivasi kepada komunitas lain untuk lebih peduli dengan korban bencana banjir dan tanah longsor yang menimpa warga.
Sementara itu, Jayadi ayah dari korban meninggal dunia Almaul Husna yang tertimpa tanah longsor menyambut bantuan tersebut.
” Terima kasih atas bantuan yang diberikan kami sangat bersukur,” ujarnya
Jayadi bekerja sebagai pemulung. Saat ini dia dan anak-anaknya mengungsi ke rumah tetangganya. (B)
Reporter : Sitti Nurmalasari
Editor Tahir Ose