ZONASULTRA.COM, KOLAKA – Menjalin dan menjaga hubungan silaturahmi terutama dengan Allah SWT dan sesama manusia sangatlah penting khususnya di bulan penuh berkah dan nikmati, bulan suci Ramadan.
Ustad Agus Ramadan dalam ceramah agamanya di Masjid Agung Khaerah Ummah kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra), Sabtu (11/5/2019) mengatakan silahturahmi di bulan suci Ramadan merupakan salah satu hal yang patut dijaga pada saat menjalani dan menunaikan ibadah puasa.
Di dalam Al Quran surah Ali Imran ayat 112 dikatakan bahwa manusia akan diliputi kesengsaraan dan kehinaan hidup, mereka tidak akan mendapatkan ketenangan hati dan jiwanya, jika tidak melaksanakan dua hubungan mutlak yaitu hubungan dengan Allah SWT dan hubungan terhadap sesama makhluk utamanya manusia.
Baca Juga : Lima Jenis Nafsu yang Harus Ditahan Selama Berpuasa
Ibadah Ramadan sebagai perintah dari Allah SWT, memiliki dua dimensi. Pertama, dimensi vertikal terhadap Allah yaitu bagaimana membuktikan keikhlasan dan taat dengan perintahNya. Kedua, dimensi sosial yakni bagaimana saling menyayangi, berkomunikasi, dan memahami antara satu sama lainnya.
“Sehingga tercipta nikmat dengan orang sekitar, nikmat pula dengan sang pencipta,” ujarnya dihadapan para jemaah.
Karena pentingnya silahturahmi ini, para ulama menyebutkan bulan Ramadan merupakan bulan berkah, bulan istimewa disebut juga dengan bulan kasih sayang atau bulan silahturahmi. Orang-orang yang melaksanakan ibadah puasa kalau tidak berkasih sayang maka puasanya dipertanyakan.
Baca Juga : Lima Jenis Nafsu yang Harus Ditahan Selama Berpuasa
Orang yang melaksanakan ibadah puasa, tetapi masih ada dendam dengan orang disekitarnya, puasanya terhalang. Demikian pentingnya silahturahmi sebagai syarat mutlak kesempurnaan iman seseorang, sebab Allah SWT memanggil orang-orang yang beriman untuk melaksanakan ibadah puasa.
“Jika iman belum sempurna karena silahturahmi belum beres, maka puasa juga tentunya belum bisa diterima,” tambahnya.
Rasulallah Muhammad SAW menyampaikan belum sempurna iman seseorang, sebelum dia mampu mencintai saudara seimannya seperti ketika dia mencintai dirinya sendiri. Orang yang beriman jika ingin sempurna imannya, cintai dulu saudaranya yang seiman. Sambung tali silaturahminya, jangan putuskan karena hal itu terkait dengan Allah SWT.
Kata dia, bulan Ramadan menjanjikan hubungan silaturahmi yang sangat erat, salah satunya di masjid hubungan silaturahmi itu bisa terjalin sangat akrab, sekali pun kita tidak berkenalan, tidak saling mengetahui tetapi ketika sama-sama duduk, berdiri, ruku merupakan bentuk doa untuk terus menjalin hubungan silaturahmi.
Baca Juga : Hukum Main Game Online Saat Bulan Puasa
“Rasulullah Muhammad SAW menyampaikan siapa-siapa yang ingin agar Allah SWT melapangkan rezekinya, memudahkan urusannya serta memanjangkan usianya maka silaturahminya harus dijaga,” paparnya.
Kendati demikian, Agus Ramadan menyebutkan penyebab silahturahmi itu menjadi renggang dan putus, biasanya karena tangan dan lisan manusia. Makanya dalam sabda Rasulullah dikatakan muslim sejati itu adalah mereka yang sanggup menyelamatkan muslim lainnya dari bahaya lidah dan bahaya tangannya.
“Ini yang paling dominan kalau bukan karena tangan, biasanya lidah. Dari lidah bergerak tangan. Dari lidah turun di hati. Dari lidah muncul perasaan benci dan jengkel,” sambungnya.
Sebaiknya umat muslim menjadikan ibadah puasa Ramadan untuk melatih hati dan melatih lidah agar tidak mengucapkan kata-kata yang akan membuat renggang hubungan silaturahmi. Bukan hanya dengan tetangga, ucapan suami kepada istri atau sebaliknya juga harus selalu terjaga.
Baca Juga : Ini Tips Agar Asam Lambung Tidak Kambuh Saat Puasa
Rasulullah pernah ditanya oleh salah seorang sahabat, lalu sahabat itu menanyakan, “Ya Rasulullah, amalan apa yang paling nikmat dan besar pahalanya?” Maka Rasulullah mengatakan, “Mau kah Aku sampaikan amalan yang melebihi pahala shalat dan puasa?” Maka sahabat mengatakan, “Ya Rasulullah.” Maka Rasulullah mengatakan, “Damaikan dua saudara mu yang bersengketa, pertemukan mereka dengan ikatan kasih sayang dan perbaiki hubungan mereka berdua.”
“Ini perintah Rasulullah harus diperbaiki, bukannya malah mengompori dan memanas-manasi,” jelasnya.
Sehingga di bulan Ramadan marilah sambung kembali hubungan silaturahmi yang putus karena tidak ada hal yang paling nikmat, kecuali seorang yang beriman menghias imannya dengan persaudaraan sesama orang-orang yang beriman. Olehnya itu, di bulan penuh rahmat dan nikmat ini mari menghilangkan kebencian dan meleburkan semua dendam untuk mencapai fitrah manusia. (A)
Kontributor : Sitti Nurmalasari
Editor : Abdul Saban