ZONASULTRA.COM, KOLAKA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kolaka menyalurkan bantuan bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dalam bentuk sembako yang diberikan kepada masyarakat terdampak mewabahnya Covid-19.
Dalam penyaluran tersebut, Pemkab Kolaka menggunakan usulan pendataan validasi akhir, setelah mengeluarkan nama warga yang telah menerima program bantuan PKH dan BLT Kemensos, serta BLT Dana Desa Kementerian PDTT yang dilakukan oleh Dinas Sosial Kolaka.
Bupati Kolaka, Ahmad Safei mengatakan dalam penyaluran bantuan sembako tersebut, penyalur harus konsisten menggunakan pendataan usulan validasi akhirnya. Dengan menggunakan data tersebut, kata dia, tidak ada lagi masyarakat di wilayah Bumi Mekongga yang tidak mendapatkan bantuan.
“Kita perkuat data, kalau data kuat dan semua yang membagi konsisten dengan data tersebut tidak akan ada masalah. Jadi persoalannya kalau penyalur tidak menggunakan data yang telah kita berikan,” ujarnya ditemui di Kantor Dinas Sosial Kolaka, Senin (4/5/2020).
Ia mencontohkan, desa maupun kelurahan didata sekian jumlah penduduk dan kepala keluarganya. Kemudian, pendata melakukan validasi terhadap jumlah masyarakat yang menerima PKH, BLT, dan bantuan lainnya.
Setelah divalidasi, diketahui nama warga yang kurang mampu dan terdampak mewabahnya Covid-19 yang belum mendapatkan bantuan. Maka merekalah yang menerima bantuan sembako dari pemerintah daerah setempat.
Safei menyebutkan berdasarkan desa yang telah disampel, tidak ada lagi masyarakat yang tidak mendapatkan bantuan. Sebab, banyaknya jenis bantuan seperti PKH dan BLT Kemensos, BLT Dana Desa, donasi dari stakeholder, termasuk sembako dari APBD.
Lanjut bupati dua periode ini, bila penyalur tidak memakai data yang telah tervalidasi tersebut, maka di luar tanggung jawab pemerintah setempat. Kata dia, dalam penyaluran 1.000 setiap pekannya, pemerintah menggunakan data by name by address berdasarkan data tersebut.
Ditanya soal kemungkinan masyarakat mendapatkan bantuan berkali-kali, menurutnya tidak akan terjadi selama penyalur mematuhi dan konsisten mengikuti data yang ada. Kata dia, seharusnya, tidak ada lagi masyarakat di Bumi Mekongga yang terlewatkan.
“Yang kita lewatkan itu yang benar-benar kita anggap mampu,” ujarnya. (B)