Penyebab Hujan Lebat dan Gelombang Tinggi di Sultra

1242
Kenali Madden Julian Oscillation, Pemicu Potensi Hujan Lebat Satu Pekan Kedepan
Ilustrasi

ZONASULTRA.COM,KENDARI – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mengeluarkan peringatan dini potensi hujan lebat dan gelombang tinggi yang bakal terjadi di wilayah Sultra dalam dua hari ke depan.

Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Kendari Ramlan melalui siaran tertulisnya pada Senin (27/4/2019), mengatakan berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer pada 26 Mei 2019, terpantau adanya pola pertemuan angin (konvergensi) dan belokan di wilayah Sultra. Bersamaan dengan itu, massa udara basah lapisan rendah terkonsentrasi di wilayah Sultra dengan kelembapan pada lapisan 700 mb -surface (permukaan) berkisar 70-90 persen.

Selain itu, indeks labilitas sedang sampai kuat terjadi di wilayah Sultra beserta hangatnya suhu muka laut, suhu di wilayah laut Sulawesi dan Teluk Bone.

Hal itu menyebabkan tingkat penguapan dan pertumbuhan awan hujan seperti awan Comulunimbus cukup tinggi di seluruh wilayah Sultra, sehingga berakibat terjadi hujan dengan intensitas sedang sampai lebat dengan durasi waktu cukup lama.

Baca Juga : BMKG Sultra: Hujan Masih Berpotensi Turun di Malam Hari

BACA JUGA :  Dorong Peningkatan Kualitas Event Pariwisata, Dispar Sultra Launching KEN 2024

Berdasarkan pantauan hujan yang diukur di Stasiun Sultra, Stasiun Meteorologi Maritim Kendari mencatat curah hujan yang terjadi pada 25 Mei 2019 adalah 12,5 mm, kemudian tanggal 26 Mei 2019 meningkat menjadi 89,2 mm.

Pada tanggal yang sama, Stasiun Klimatologi Ranomeeto, Konawe Selatan (Konsel) mencatat curah hujan 10,2 mm dan meningkat menjadi 48,8 mm. Stasiun Meteorologi Woltermongonsidi, Konsel mencatat curah hujan 62,8 mm dan 65,9 mm.

Stasiun Meteorologi Pomalaa, Kolaka mencatat 17,2 mm dan menurun menjadi 0,1 mm. Hal serupa terjadi di Stasiun Meteorologi Betoambari, Baubau yakni curah hujan hanya 9,6 mm dan turun menjadi 4,4 mm.

Sementara itu, Stasiun Geofisika, Kendari mencatat curah hujan 24,0 mm dan meningkat menjadi 99,0 mm.

Kemudian, prakiraan gelombang tinggi tanggal 27-29 Mei 2019 berpotensi gelombang, dengan tinggi 1,25 – 2,5 meter, status “waspada” terjadi di wilayah Perairan Manui Kendari, Perairan Baubau, Teluk Tolo, Perairan Kepulauan Banggai, dan Perairan Kepulauan Sula.

BACA JUGA :  Daftar Figur yang Berpotensi Maju Pilgub Sultra 2024

Gelombang dengan tinggi 2,5 – 4,0 meter status “berbahaya” berpotensi terjadi di wilayah Perairan Wakatobi dan laut Banda Timur Sultra, yaitu angin bertiup dari timur hingga tenggara dengan kecepatan 10-25 Knot.

BMKG Provinsi Sultra pun kembali mengimbau kepada masyarakat agar berhati-hati dan waspada dalam menghadapi periode puncak musim hujan 2019. Khususnya terhadap dampak dari curah hujan tinggi yang akan memicu bencana Hidrometeorologi seperti banjir, genangan, pohon tumbang, longsor, banjir bandang, dan angin kencang yang meningkat pada akhir Mei dan awal Juni 2019.

Kemudian, ada resiko tinggi gelombang terhadap keselamatan pelayaran dan kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar selalu waspada. Masyarakat pun tetap dapat memperbarui informasi dari BMKG serta instansi terkait untuk memastikan mitigasi bencana hidrometeorologi dapat dilakukan dengan baik. (A)

 


Reporter: Ilham Surahmin
Editor: Muhamad Taslim Dalma

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini