ZONASULTRA.COM, KOLAKA – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) Sulawesi Tenggara (Sultra) dan Balai Peningkatan Produktivitas (BPP) Kendari memberikan pelatihan peningkatan produktivitas dan wirausaha baru produktif kepada para pelaku usaha di Kabupaten Kolaka.
Pelatihan ini diikuti oleh 45 peserta yang berasal dari nasabah dan mitra binaan BPR Bahteramas Kolaka, BPR Haralata Kolaka, dan Relawan PMI Kolaka. Kegiatan yang dibuka langsung oleh Bupati Kolaka, Ahmad Safei itu akan berlangsung selama lima hari mulai 23 sampai 27 September 2020 di Aula BLKK Kolaka.
Bupati Kolaka, Ahmad Safei mengatakan pelatihan ini bisa menjadi peluang untuk mengembangkan usaha baru di Kabupaten Kolaka. Melalui pelatihan tersebut, ia berharap dapat mengubah mindset masyarakat, sehingga tidak selalu berpikir menjadi pengusaha tambang.
Menurutnya, masyarakat harus mulai mengembangkan usaha pada bidang atau sektor lainnya yang pastinya dapat menjanjikan kesejahteraan bagi masyarakat. Jangan hanya selalu berharap pada penerimaan CPNS saja.
“Jangan berpikiran pendek, mulai sekarang harus berpikir untuk semakin memperkaya diri,” ujarnya saat membuka kegiatan pelatihan tersebut.
Seringkali ia mendapatkan keluhan dari masyarakat menyoal kesulitan anggaran saat ingin memulai maupun mengembangkan usahanya. Hal tersebut, kata dia, bukan menjadi suatu kendala untuk produktif. Ketika membutuhkan modal usaha, maka masyarakat disilakan ke bank mengajukan permohonan bantuan modal usaha.
“Selama proposal yang diusulkan lengkap dan memenuhi persyaratan, saya kira bank yang ada di Kolaka bisa membantu memfasilitasi modal usaha tersebut,” tambahnya.
Kepala Balai Peningkatan Produktivitas (BPP) Kendari, Andi Asriani Koke menjelaskan pelatihan ini dibagi menjadi dua paket yaitu pelatihan kewirausahaan dan produktivitas. Sasaran kegiatan pelatihan ini terdiri dari sektor pemerintah, dunia usaha, akademisi, dan masyarakat.
Meskipun saat ini masyarakat sedang dihadapkan dengan pandemi Covid-19, akan tetapi mereka harus tetap produktif. Untuk itu, pihaknya berupaya memberikan pelatihan, agar nantinya ada peningkatan produktivitas.
“Kalau hari ini pelaku usaha memiliki omzet atau labanya Rp1 juta, maka setelah mengikuti pelatihan ini bisa meningkat atau bertambah. Itulah produktivitas,” ujarnya.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) Sultra, Ahmat mengatakan pelatihan ini dimaksudkan untuk memberikan penguatan kelembagaan dan meningkatkan kompetensi nasabah dan mitra binaannya yang selama ini terkena dampak pandemi Covid-19.
Pria yang juga menjabat sebagai Direktur Utama BPR Bahteramas Konawe ini menuturkan dengan adanya pelatihan tersebut secara tidak langsung memberikan manfaat bagi nasabah dan mitra binaan untuk mengembangkan produktivitas usahanya.
Berbekal pengetahuan dan penguatan konstruksi berpikir selama pelatihan, maka nasabah dan mitra binaan bisa mengelola bisnis dengan mengeluarkan ide-ide baru. Sehingga, kata dia, nasabah dan mitra binaan bisa bertahan menjalankan usahanya dengan lancar sekalipun di tengah pandemi Covid-19.
“Kalau kompetensinya sudah dipenuhi dan iklim usahanya sudah berjalan normal, otomatis mereka bisa memenuhi kewajibannya di bank dan kesejahteraannya bisa tercapai,” ujarnya.
Tak hanya itu, pihaknya juga melibatkan PMI Kolaka dalam kegiatan pelatihan ini. Keterlibatan PMI Kolaka ini dimaksudkan agar saat membantu masyarakat, relawan bisa menjadi perpanjangan tangan BPR Bahteramas maupun BPR Haralata dalam memberikan pemahaman dan pemikiran kepada masyarakat terkait usaha atau bisnis.
Ahmat menyebutkan, pelatihan ini tidak hanya dilakukan di Kabupaten Kolaka saja. Sebelumnya pelatihan serupa juga telah dilaksanakan di kabupaten lainnya seperti Kendari, Konawe, Konawe Selatan, dan Bombana.
Untuk diketahui, turut hadir dalam kegiatan tersebut, Direktur Utama BPR Bahteramas Kolaka Sahriana, Direktur Utama BPR Haralata Kolaka Gendron Panjaitan, dan Ketua Markas PMI Kolaka Andi Wahida. Dalam kegiatan itu juga dilaksanakan penyerahan masker sebanyak 1.500 buah. (B)
Reporter : Sitti Nurmalasari
Editor: Muhamad Taslim Dalma
