Peringatan Dini Tsunami untuk Wilayah Sultra Dicabut, BMKG Imbau Masyarakat Tidak Panik

BMKG: Tiga Hari ke Depan Masih Berpotensi Hujan Lebat

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini potensi terjadinya tsunami di wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Selasa (14/12/2021) melalui akun Instagram (IG) resmi @InfoBMKG.

Dalam postingannya, BMKG mengimbau kepada pemerintah daerah (Pemda) yang berada pada status siaga untuk memperhatikan dan segera mengarahkan masyarakat melakukan evakuasi. Sedangkan pemda yang wilayahnya masuk status waspada untuk memperhatikan dan segera mengarahkan masyarakat menjauhi pantai dan tepian sungai.

Keadaan tersebut berdasarkan gempa bermagnitudo 7,5 pada terjadi pada Selasa (14/12/2021) pukul 10.20 WIB berlokasi 7,5 Lintang Selatan (LS) 122,26 Bujur Timur (BT) pada 112 km barat laut Larantuka NTT dengan kedalaman 10 km.

Adapun daerah yang berpotensi tsunami di Sultra berdasarkan pemodelan yaitu status siaga pada wilayah Buton dan Bombana. Sedangkan status waspada wilayah Wakatobi dan Kendari Pulau Watulumango.

Update terbaru akun Instagram @infoBMKG menyatakan bahwa peringatan dini tsunami hanya pada wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT). BMKG juga menginformasikan terjadi gempa susulan pada 10.41 WIB atau 11.41 WITA yang berlokasi pada 7,81 LS, 122,34 BT pada 89 km barat laut Larantuka NTT kedalaman 10 km.

Selanjutnya, kembali terjadi gempa dengan magnitudo 5,5 pada 10:47:02 WIB lokasi 7,55 LS, 121 75 BT pada 129 km barat laut Maumere, Sikka NTT dan tidak berpotensi tsunami.

Koordinator Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Kendari Faizal Habibie mengimbau kepada masyarakat Sultra untuk tidak panik karena sudah tidak ada potensi tsunami, namun tetap meningkatkan kewaspadaan terutama kepada wilayah-wilayah yang menghadap ke laut Flores seperti Kabaena, Buton, Buton Selatan (Busel), Wakatobi, dan Buton Tengah untuk selalu mawas diri.

“Untuk berjaga-jaga atas segala kemungkinan yang bisa terjadi,” ungkapnya saat dihubungi via WhatsApp.

Ia juga meminta masyarakat untuk menyaring informasi yang masuk dan terus mengupdate informasi perkembangan hanya pada akun resmi BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi. (a)

Kontributor: Ismu Samadhani
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini