TANAM MANGROVE – Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup sedunia yang jatuh setiap 5 Juni, Balai Taman Nasional Wakatobi (BTNW) menanam 5.000 bibit pohon Mangrove di wilayah pesisir Pantai Pulau Kapota, Kecamatan Wangi-wangi Selatan, Kabupaten Wakatobi, Senin (5/6/2017). (Nova Ely Surya/ZONASULTRA.COM)
ZONASULTRA.COM, WANGI-WANGI – Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup sedunia yang jatuh setiap 5 Juni, Balai Taman Nasional Wakatobi (BTNW) menanam 5.000 bibit pohon Mangrove di wilayah pesisir Pantai Pulau Kapota, Kecamatan Wangi-wangi Selatan, Kabupaten Wakatobi, Senin (5/6/2017) dengan melibatkan sekitar 300 orang lebih.
300 orang tersebut terdiri dari pelajar, mahasiswa, kelompok pemerhati lingkungan, pemerhati pariwisata, kader konservasi, mitra polisi kehutanan, organisasi masyarakat, tokoh adat, tokoh masyarakat, kepolisian, koramil, saka bahari, saka bhayangkara, Dewan Kerja Cabang (DKC) Pramuka Wakatobi dan juga Pemda Wakatobi.
Kepala BTNW Heri Santoso menjelaskan penanaman bibit mangrove ini penting dilakukan untuk masyarakat setempat. Sebab, dengan penanaman ini apa yang disebut intrusi air laut atau kualitas air tawar di darat dapat dinikmati secara bersama oleh masyarakat yang tinggal di pulau tersebut.
“Saya pun berterima kasih kepada berbagai pihak yang terlibat langsung berpanas-panasan dalam kegiatan ini meski sedang beribadah puasa,” ujarnya menjelang buka puasa, usai melakukan penanaman Mangrove.
Selain menjaga intrusi dari air laut ke darat, sambungnya, juga mencegah abrasi dari darat. Berdasarkan keterangan warga, dulunya wilayah pesisir tersebut sangat luas, namun sekarang sudah mulai tergerus. Dan inilah menjadi salah satu penangkal abrasi pantai secara alami yang tidak menghabiskan biaya yang banyak dan lebih tepat sasaran.
“Ada suatu kebaikan bahwa kita bersimpatik kepada alam salah satunya dengan melakukan penanaman ini sehingga dititikbaliknya alampun bersimpatik dengan manusia yang hidup di kawasan setempat dalam bentuk air yang berkualitas dan tidak akan ada abrasi lagi,” tutupnya.
Ardi, salah satu pelajar yang berpartisipasi dalam peringatan Hari Lingkungan Hidup ini mengatakan selain wujud kecintaan terhadap lingkungan hal ini juga sebagai penguji iman di saat menjalankan ibadah puasa. Sebab, menanam Mangrove di bawah terik matahari bukan hal yang mudah.
“Apresiasi yang sangat besar kepada BTNW sehingga saya juga bisa terlibat langsung dalam aksi ini. Saya juga salut BTNW yang disela-sela menjalankan ibadah puasa masih menyempatkan waktunya untuk melakukan penanaman Mangrove dipantai yang jelas sudah abrasi ini,” paparnya saat melakukan penanaman Mangrove secara bersama-sama. (B)
Reporter : Nova Ely Surya
Editor: Jumriati