ZONASULTRA.COM, KENDARI – Mahasiswa Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITK) Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) memilih menanam pohon sebagai gerakan penyelamatan bumi untuk memperingati Hari Pahlawan 10 November.
Dekan FITK UHO Weka Widayanti mengungkapkan, memperingati Hari Pahlawan pihaknya melihat dari sudut pandang yang berbeda dengan bergerak untuk menyelamatkan bumi, dimulai dari hal-hal yang sederhana.
Menurut Weka, makna dari Hari Pahlawan sangat luas, sehingga mereka memaknai bahwa pahlawan itu bukan hanya memikul senjata atau bambu runcing untuk berjuang menyelamatkan negara, tetapi juga berjuang untuk menyelamatkan bumi dari hal-hal yang dapat menimbulkan dampak buruk bagi masyarakat, dimulai dari hal-hal yang kecil.
“Selamatkan bumi, itulah cara kita untuk menjadi pejuang dengan menciptakan bumi yang nyaman untuk menyelamatkan generasi muda ke depannya,” kata Weka ditemui usai menanam pohon di Kampus Ex SGO UHO, Kamis (10/11/2016).
Weka melanjutkan, salah satu bentuk penyelamatan bumi dengan hal-hal yang kecil yaitu dengan menanam pohon, seperti yang mereka lakukan hari ini dengan menanam 250 pohon di sekitar gedung Ex SGO UHO, yang kini menjadi gedung FITK. Mereka menanam 4 jenis pohon diantaranya Flamboyan dan Trambesi.
Di Sultra sendiri, Weka menganggap kerusakan bumi sudah cukup nyata terlihat, bagaimana banjir besar pernah terjadi di Kota Kendari, bahkan hampir di seluruh Sultra. Hal ini tentunya disebabkan adanya oknum-oknum yang menebang pohon tanpa memikirkan bagaimana dampak ke depannya.
“Bahkan saat ini juga apabila hujan sedikit saja, beberapa lokasi di Kendari bisa tergenang banjir,” kata dia.
Untuk itu, melalui momen 10 November ini, seluruh civitas akademika FITK mengajak kepada seluruh masyarakat untuk bisa menjadi pahlawan bagi bumi. Tak perlu dengan hal yang besar, cukup dengan tindakan kecil, namun bisa memberikan manfaat bagi bumi dan generasi ke depan. (A)
Reporter: Sri Rahayu
Editor: Jumriati