Perjuangan SBM bersama Relawan Demi Misi ‘Kemanusiaan’

Perjuangan SBM bersama Relawan Demi Misi 'Kemanusiaan'
MISI KEMANUSIAAN - Samsul Bahri Madjid (SBM) bersama tim relawan sedang mendorong mobil saat melintasi tanjakan licin dan berlumpur di Desa Tutui, Kecamatan Tinondo demi sebuah misi kemanusiaan di kecamatan Uluiwoi dan Ueesi, Kolaka Timur. (SAMRUL/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, TIRAWUTA – Samsul Bahri Madjid (SBM) bersama relawannya, Senin (17/6/2019) siang, menuju kecamatan Uluiwoi dan Ueesi, Kabupaten Kolaka Timur (Koltim), Sulawesi Tenggara guna menyalurkan bantuan kepada korban banjir.

Ikut pula dalam rombongan misi kemanusiaan ini Wakil Bupati Koltim, Andi Merya Nur. Samsul Bahri dan tim berangkat dari posko Kelurahan Rate-rate pada pukul 16.00 wita dengan menggunakan tiga unit double cabin, satu unit single cabin serta empat sepeda motor trail.

Kendaraan yang membawa bantuan mengalami kendala. Tanjakan licin dan berlumpur yang berada di desa Tutui, Kecamatan Tinondo membuat kendaraan single cabin yang dikendarai Tamsil (relawan SBM) kesulitan mendaki. Samsul Bahri dan tim relawan pun bersama-sama mendorong sampai akhirnya tanjakan itu berhasil dilalui. Perjalanan pun kembali dilanjutkan.

Perjuangan SBM bersama Relawan Demi Misi 'Kemanusiaan'

Tak terasa jarum jam menunjukan pukul 18.00 wita. Saat azan masjid dikumandangkan, Samsul Bahri dan tim mampir di masjid Nurul Babussalam Desa Singgere, Kecamatan Tinondo guna melaksanakan salat.

Meskipun suasana sudah gelap, Samsul Bahri dan tim bertekad kuat tetap menyusuri gelapnya malam menuju kecamatan Uluiwoi. Udara dingin, sunyinya hutan belantara ditambah jalan yang berlubang menjadi bagian dari indahnya kebersamaan.

Jarum jam menunjukan pukul 18.50 wita, Samsul Bahri dan tim masuk di wilayah desa Pehanggo Kecamatan Uluiwoi. Di sini kendala kembali dihadapi. Mobil single cabin kembali terjebak di lumpur. Kemudian dengan saling bahu-membahu akhirnya rintangan ini kembali bisa dilewati.

Perjuangan SBM bersama Relawan Demi Misi 'Kemanusiaan'

Perjalanan akhirnya tiba di desa Tawanga. Untuk melewati desa Tawanga, harus melalui sungai yang kedalamannya setinggi pusat orang dewasa. Samsul Bahri dan tim relawan berupaya mengatur penyeberangan.

Satu unit exvator milik dinas PU Koltim tampak parkir di seberang sungai. Tak lama, muncul tiga unit dump truk yang telah mengantar logistik ke Kelurahan Sanggona. Ketiga dump truk itu juga hendak menyeberang sungai. Dua dump truk itu berhasil lolos dari penyeberangan, sementara satunya lagi mesti didorong dari belakang dengan bantuan exavator.

Entah motif apa, meskipun melihat Samsul Bahri dan tim membawa logistik dan hendak menyeberang sungai, si sopir exavator tak mau menghentikan mesinnya dan memandu perjalanan kemanusiaan Samsul Bahri bersama tim relawan.

Ia malah terus bergerak maju berjalan menuju perkampungan penduduk yang tak jauh dari lokasi parkir kendaraan Samsul Bahri dan tim. Sesampainya di perkampungan penduduk, si sopir itu pun mematikan mesin kendaraannya.

Perjuangan SBM bersama Relawan Demi Misi 'Kemanusiaan'

Sejam lamanya, akhirnya perjalanan melintasi sungai berhasil dipatahkan. Samsul Bahri dan tim sampai di desa Amololu sekitar pukul 20.10 wita. Dengan iringan kendaraan, Samsul Bahri menyempatkan diri mampir ke rumah Kepala Desa (Kades) setempat, Syarif untuk memberikan bantuan.

Usai bercengkrama dan berpelukan dengan Kades Amolulo, Samsul dan tim melanjutkan lagi perjalanannya menuju Kelurahan Sanggona. Tepat pukul 22.00 wita Samsul Bahri dan tim tiba di salah satu rumah keluarga di Sanggona.

Kelelahan selama perjalanan tak dirasakan. Semangat membantu dengan ikhlas menutupi kelelahan itu sendiri. Apalagi, tuan rumah begitu ramah dan hangat menyambut Samsul Bahri dan tim.

Selanjutnya, hari ini, Selasa (18/6/2019), Samsul Bahri dan tim kembali bergerak dalam menyalurkan bantuan kepada korban banjir di Uluiwoi dan Ueesi. Sebelum berjalan, Samsul Bahri sempat memberikan bantuan kepada warga Sanggona yang kekurangan bahan makanan.

Perjalanan dimulai pukul 09.50 wita, Samsul Bahri dan tim bergerak menuju desa Porabua, Kecamatan Ueesi. Bukan lagi, jalan licin dan berlumpur, tantangan kali ini yang dihadapi Samsul Bahri dan relawannya adalah sulitnya akses jalan menuju desa Porabua akibat longsor dan banyaknya pohon yang tumbang.

Perjuangan SBM bersama Relawan Demi Misi 'Kemanusiaan'

Kendaraan roda empat yang dipergunakan hanya bisa mengantar sampai di perbatasan masuk desa Uete, Kecamatan Uluiwoi. Di situ tak ada satupun rumah penduduk.

Baik Samsul Bahri maupun Wakil Bupati terpaksa harus naik motor trail menuju desa Porabua. Keterbatasan kendaraan roda dua tak menyurutkan semangat tim relawan. Sebagian relawan rela berjalan kaki menuju perkampungan desa Uete.

Jalur yang ditempuh Samsul Bahri dan Wakil Bupati terbilang berbahaya. Sebab, di sebelah kanan jalanan mereka adalah jurang dan sungai. Samsul Bahri dan Wakil Bupati mesti melintasi tepi bukit yang telah longsor serta potongan kayu tumbang. Syukurnya, sebagian potongan kayu tersebut telah disensaw.

Di desa Porabua, Samsul Bahri dan Wakil Bupati disambut hangat oleh warga. Begitupun yang terjadi di desa Silui, Samsul Bahri dan Wakil Bupati Koltim juga disambut dengan ramah. Dengan dibantu warga desa Porabua dan Silui akhirnya pengangkutan logistik tuntas.

Rona kebahagiaan terpancar di wajah warga yang menjadi korban banjir ketika diserahkan bantuan secara langsung oleh Samsul Bahri dan Wakil Bupati. Secara spontanitas, warga terutama ibu-ibu memeluk Samsul Bahri seraya mengucapkan terimakasih. Bukan sekedar hanya berucap, bahkan sampai ada yang menitikkan air mata.

Meskipun bantuan yang diberikan Samsul Bahri dan relawannya tidak begitu besar, akan tetapi bantuan itu sangat berarti sekali bagi korban dampak banjir. Samsul Bahri dan tim memutuskan pulang menuju Rate-rate. Namun dalam perjalanan, mobil single cabin sempat terjebak di tengah sungai penyeberangan desa Tawanga.

Samsul Bahri bersama rombongan kembali bahu-membahu mendorong mobil tersebut hingga akhirnya lolos ke tepi sungai. Samsul Bahri dan relawannya tiba di Rate-rate pukul 01.18 wita. (Adv)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini