ZONASULTRA.COM, KENDARI – Hingga saat ini Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) XXI Kendari, terus berupaya memaksimalkan pembangunan jalan nasional penghubung Kota Kendari dan sejumlah kabupaten lainnya, di Rauwa, Kecamatan Sampara, Kabupaten Konawe.
Saat ini, pengerjaan jalan itu telah mencapai 58 persen, dengan melakukan penimbunan di jalan bekas longsor akibat gerusan air sungai Pohara, pasca banjir yang terjadi pada 2019.
Kepala BPJN XXI Kendari, Yohanis Tulak Todingrara, mengungkapkan, saat ini pihaknya tengah fokus pada pengerjaan konstruksi perkuatan beton penahan badan jalan.
“Jembatan Bailey itu sifatnya darurat, pekerjaan utama kita pembuatan jalan. Tapi target yang lalu itu putus kontrak, karena kontraktor tidak mampu menyelesesaikan pekerjaan tersebut walau sudah diberikan perpanjangan 3 bulan,” ungkapnya saat dihubungi awak media ini, Senin (13/7/2020).
Ia mengungkapkan, untuk proses pengerjaan lanjutan jalan di Rauwa, akan dilanjutkan oleh pihak kontraktor baru. Akan tetapi, proses pengerjaan baru akan dilakukan setelah adendum atau perjanjian kontrak baru.
“Untuk kontraktor yang lama dikenakan denda, dan saat ini dalam proses black list. Pekerjaan akan dilanjutkan kembali, setelah dilakukan kembali adendum pada paket terdekat,” terangnya.
Ia mengaku, proses pengerjaan dan penimbunan jalan juga terkendala pada proses pemindahan pipa milik PDAM yang ada di bawah Jembatan Bailey. Pihaknya pun telah melakukan koordinasi dengan pihak PDAM untuk melakukan pemindahan pipa.
Terkait dengan kemacetan yang terjadi di jembatan bailey, menurutnya hal itu dikarenakan sebelumnya terjadi kerusakan lantai jembatan bailey sebagai akses penghubung. Namun begitu, pihaknya langsung melakukan perbaikan dan telah rampung.
“Memang sempat ada kerusakan, tapi sudah diperbaiki dalam waktu semalam. Dan bukan hanya itu, juga terjadi gerusan di beberapa bagian sekitaran jembatan, karena kondisi hujan yang terjadi secara terus menerus. Tapi sudah kami tangani dengan melakukan penimbunan di area yang tergerus akibat hujan. Jadi kami bekerja optimal demi para pengguna jalan,” ujarnya.
Ia pun menegaskan, pihaknya akan terus mengoptimalkan penggunaan Jembatan Bailey, sebelum jalan utama benar-benar rampung.
Untuk diketahui, proses pengerjaan jalan di Rauwa sepanjang 125 meter, menelan anggaran sekitar Rp16,8 miliar. Proyek yang mulai dikerjakan pada Oktober 2019 itu, awalnya ditargetkan selesai pada akhir 2019. (B)