ZONASULTRA.COM, KENDARI – Pertamina bersama dengan stakeholder terkait baru saja melakukan kegiatan simulasi keadaan darurat level satu di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (16/8/2019).
Pejabat Sementara (Pjs) Unit Manager Communication dan CSR Pertamina, Ahad Rahedi menyampaikan bahwa kegiatan simulasi keadaan darurat level satu merupakan upaya Pertamina mengasah kesigapan dalam aspek keamanan keselamatan. Tak hanya faktor keamanan, juga kesigapan setiap pekerja untuk turut dilibatkan dalam keadaan darurat.
“Seluruh fungsi dalam perusahaan sudah memiliki peran tersendiri, sehingga dalam simulasi ini kami mengasah kembali peran masing-masing. Termasuk di antaranya kesigapan tim di lokasi dalam penanganan korban serta koordinasinya dengan Puskodal (pos komando pengendalian) yang berlokasi di Kantor unit MOR (Marketing Operation Region) VII,” ujarnya.
Baca Juga : Pemprov Sultra Jalin Kerja Sama dengan BPH Migas dan Pertamina
Dalam simulasi tersebut, Pertamina mengaktifkan organisasi penanggulangan keadaan darurat (PKD) level satu. Hal ini dipicu oleh ilegal tapping (pencurian minyak) yang dilakukan oleh oknum, dengan cara melubangi atau mengebor pada jalur pipa diameter 8 Inci tepatnya di dekat Blok Valve nomor 02 di Jalan Tol Reformasi. Akibatnya terjadi kebocoran di jalur pipanisasi Avtur dan BBM meluber, hingga terjadi kebakaran di sekitar lokasi, dan tumpahan mengalir ke saluran drainase air dan menuju ke muara sungai.
Salah seorang pekerja PT Bosowa Margautama Nusantara yang kantornya berdekatan dengan titik kebakaran tersebut mencoba memadamkan kebakaran dengan menggunakan alat pemadam api ringan (APAR) dan hydrant portable, namun kebakaran gagal dipadamkan.
Kemudian pekerja melaporkan kejadian tersebut ke jalur sentral komunikasi Bosowa dan langsung diteruskan kepada Terminal BBM (TBBM) Makassar, Koramil, serta Polsek terdekat. Seluruh personel keamanan dan keselamatan wilayah Pertamina Marketing Operation Region VII Sulawesi pun langsung melakukan tindakan.
Selain aksi heroik di lokasi kejadian, koordinasi dan komunikasi intens dilakukan antara personil di TBBM Makassar, DPPU Hasanuddin, Puskodal Kantor MOR VII, serta stakeholders terkait.
“Alur koordinasi dan komunikasi menjadi aspek penting untuk menjaga validitas data yang nantinya disampaikan kepada seluruh stakeholders terkait,” tambah Ahad, melalui siaran pers kepada Zonasultra.com, Jumat (16/8/2019).
Baca Juga : Pertamina Pastikan Stok Gas LPG Menjelang Iduladha Aman
Ahad mengungkapkan, pihaknya senantiasa menjaga kehandalan seluruh peralatan keamanan. Pemeliharaan dan monitoring berkala kerap dilakukan secara rutin untuk memastikan kesiapan peralatan dalam kondisi darurat.
Simulasi yang dilakukan tidak hanya melibatkan unsur Health, Safety, and the Environment (HSE) dan pekerja di lingkungan Pertamina. Kegiatan juga diperkuat dengan partisipasi dari aparat keamanan, PT Bosowa Margautama Nusantara, dan dinas pemadam kebakaran setempat. (C)
Kontributor : Sri Rahayu
Editor : Muhamad Taslim Dalma