ZONASULTRA.COM, BURANGA – Kehadiran mantan Ketua DPR RI Akbar Tanjung dan mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) Irjen Pol (Purn) Ansyaad Mbai di Kabupaten Buton Utara (Butur) Sulawesi Tenggara, tak hanya berbagi ilmu pada saat seminar kebangsaan di Kantor DPRD Butur, Kamis (22/3/2018) lalu.
Kedua tokoh nasional ini juga mengisi waktu di luar jadwal kegiatan, untuk memberikan pencerahan.
Akbar tanjung menyempatkan diri memberikan pencerahan sehari sebelum kegiatan, melalui temu kangen Alumni Himpunan Mahasiswa Islam di Pelataran Rujab Bupati Butur, Rabu (21/3/2018).
Beberapa di antaranya yakni, motivasi kepemimpinan dalam kehidupan bermasyarakat. Tak lupa pula Akbar menyarankan perlunya didirikan perguruan tinggi di Butur.
Sedangkan Irjen. Pol (Purn) Ansyaad Mbai, juga memanfaatkan kedatangannya untuk memberi pencerahan menyejukkan, sehari setelah seminar digelar. Usai shalat Jumat di Masjid At’Taufiq, Ansyaad Mbai menyampaikan pidato tentang ‘Keislaman dan Keindonesiaan’.
Kemudian, pada saat acara silaturrahmi bersama Pengurus Majelis Daerah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Butur di Rujab Bupati, Jumat (23/3/2018). Dalam kesempatan itu pula, ia berpesan agar masyarakat Butur bahu membahu menangkal paham radikalisme.
Sebagai putra daerah, Ansyaad Mbai juga menginginkan pembangunan di kampung halamannya ini berkembang pesat. Begitu pula dalam kehidupan sosial, ia menaruh harapan kepada seluruh masyarakat untuk selalu hidup rukun, damai, dan selalu mengedepankan kekeluargaan dalam menyelesaikan setiap permasalahan.
Tak lupa pula, ia mengajak kepada generasi muda untuk tetap semangat, dalam berkiprah di bidang manapun. Terlebih kepada generasi yang kini tengah mengais ilmu, di bangku pendidikan.
“Satu kuncinya adalah semangat. Semangat, itu yang penting,” tuturnya Jumat (23/3/2018) malam.
Sementara itu, Koordinator Presidium Kahmi Butur Harmin Hari mengungkapkan, terima kasih atas kehadiran serta pencerahan kedua tokoh tersebut.
“Ini kebahagiaan tersendiri, Kahmi Butur menghadirkan dua tokoh nasional, karena tidak mudah memghadirkan bapak-bapak, di mana kesibukan yang sangat luar biasa,” ungkapnya. (A)