Pesta Anak Pejabat Abaikan Prokes, Polres Wakatobi Dinilai Tebang Pilih

Pesta Anak Pejabat Abaikan Prokes, Polres Wakatobi Dinilai Tebang Pilih
PERNIKAHAN - Pesta pernikahan anak Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Wakatobi dari partai Golongan Karya (Golkar) Hamiruddin. Pesta yang dihadiri ratusan orang itu berlangsung di Pulau Wangiwangi pada Selasa (25/5/2021). (Istimewa)

ZONASULTRA.COM, WANGI-WANGI – Euforia pesta pernikahan anak Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Wakatobi dari partai Golongan Karya (Golkar) Hamiruddin menjadi persoalan di masyarakat. Kepolisian Resort (Polres) Wakatobi dinilai tebang pilih dalam menerapkan protokol kesehatan (prokes) Covid-19.

Pesta yang dihadiri ratusan orang itu berlangsung di Pulau Wangiwangi pada Selasa (25/5/2021). Hal ini dianggap rawan penularan Covid-19, apalagi prokes tidak diterapkan dalam rangkaian acara.

“Hari ini yang ingin kami sampaikan kepada Kapolres Wakatobi bahwa bukan persoalan larangan acara joget yang menjadi permasalahan tetapi penerapan protokol kesehatan Covid-19 di Wakatobi yang adil dan tidak tebang pilih,” kata tokoh pemuda Wakatobi, Emen Lahuda, Kamis (27/5/2021).

Kata dia, karena itu adalah hajatan ketua DPRD Wakatobi, sehingga sampai membuat acara joget itu di luar dari pantauan Polres Wakatobi. Bahkan dalam proses rangkaian acara yang dilakukan tidak mematuhi protokol kesehatan Covid-19.

“Sedangkan acara hajatan masyarakat biasa siang malam didatangi dan diingatkan, terkait penerapan protokol kesehatan Covid-19 dan bahkan acaranya dihentikan oleh pihak Kepolisian Wakatobi. Sebenarnya apa yang membedakan hajatan ketua DPRD dan masyarakat biasa. Apakah Covid-19 hanya menular di masyarakat biasa,” ungkapnya.

Pesta Anak Pejabat Abaikan Prokes, Polres Wakatobi Dinilai Tebang Pilih
AKBP Suharman Sanusi SIK

Dikonfirmasi terkait hal itu melalui pesan WhatsApp sejak 25 Mei 2021, Ketua DPRD Kabupaten Wakatobi Hamiruddin, belum juga menanggapi. Sementara itu, Kapolres Wakatobi AKBP Suharman Sanusi SIK menjelaskan bahwa pihaknya sudah melakukan langkah imbauan pada kegiatan tersebut.

“Kami sudah melakukan langkah imbauan. Saya mengundang pak ketua untuk arahkan patuh terhadap protokol kesehatan pada saat hajatan. Langkah dari Polres sudah maksimal untuk mengingatkan yang punya hajatan. Sampai diarahakan untuk membagikan masker, menyediakan tempat cuci tangan, menjaga jarak dan sebagainya,” terangnya. (B)


Kontributor : Nova Ely Surya
Editor: Muhamad Taslim Dalma

1 KOMENTAR

  1. Kami berikan sedikit komentar, karena kami termasuk panitia prokes saat acara berlangsung.
    “Saat acara berlangsung (sejak dimulai hingga selesai) semua rombongan manusia yg memasuki tenda dgn tujuan menghadiri hajatan telah dibekali masker dan diberi hand sanitizer secara langsung dan jelas berada dalam pengawasan kami serta kepolisian waktu itu. Bagi yg berkata bahwa Kapolres tebang pilih, harusnya kami yg mengeluh demikian. Mengapa acara lain (karia misalnya yg letaknya berdekatan dgn tempat hajatan tsb) dibiarkan sja bahkan menggelar acara joget siang dan malam TANPA MENERAPKAN PROTOKOL KESEHATAN. Kepolisian hanya lewat di perempatan, berhenti sejenak, setelah itu lanjut lagi. Kami saksi beserta ibu mertua dan sebagian besar tetangga penggelar acara. Acara hajatan yg disinggung dlm artikel ini telah berada dlm pantauan Kapolri selama perjalanannya, hanya karena 3 org di depan tak bermasker, kita menafikkan semua org yg mengikutinya. Coba lihat baik2 org2 yg mengantar hajatan itu, ada kah yg tidak pakai masker? Logika pembuat artikel ini telah diobok2 oleh pendapat bias seorang tukang demo yg tidak jelas. Silahkan berpendapat dgn objektif, jangan terlalu subjektif.”

    Terima kasih

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini