ZONASULTRA.COM, BAUBAU – Tahun ini Pemerintah Kota (Pemkot) Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra) mendapat bantuan benih bawang merah dari Kementerian Pertanian (Kementan). Rencananya benih bawang ini akan diberi kepada petani untuk ditanam. Bantuan benih tersebut diperuntukkan untuk lahan seluas 20 hektare.
Selain bantuan dari Kementan, Pemkot Baubau juga sudah punya alokasi anggaran untuk petani dari APBD 2020 senilai Rp150 juta.Rencananya akan dipakai untuk pengadaan bibit bawang.
Kepala Dinas Pertanian Kota Baubau, Muhammad Rais mengatakan, bantuan bibit bawang dari Kementan itu jenis siung. Sementara bantuan bibit APBD Baubau dari biji. Kedua program ini coba dikolaborasi demi mendapat hasil maksimal.
Menurut Rais, pemkot memilih budidaya bawang merah untuk petani karena jenis holtikultura ini stabil harganya di pasaran. Hal ini juga dilakukan mengingat jika kemarau panjang, banyak lahan pertanian kosong karena tidak bisa ditanami padi.
“Kalau bicara turun (harga) jarang itu bawang merah turun. Kita juga dapat anggaran dari pusat, pengembangan bawang merah itu kurang lebih 20 hektare,” ujarnya dijumpai di kantornya, Jumat (17/1/2020).
Pemkot, lanjut Rais, mimilih budidaya bibit bawang dari biji karena biaya yang relatif kecil. Dibanding pembibitan dari siung, perbandinganya 1 banding 3. Kata Rais, 1 hektare bibit dari siung, jika biji biayanya sama untuk tiga hektare.
“Kalau siung itu 1 hektare kita gunakan 1 ton, kalau harga bibit per siung Rp50 ribu maka itu satu ton kurang lebih Rp50-an juta. Kalau dari biji kita laksanakan itu, sekitar Rp13 juta saja dalam satu ton,” urai Rais.
Rais mengaku sudah berkonsultasi dengan petani soal budidaya bawang. Nyatanya hal itu sudah digeluti banyak warga. Lebih dari itu, pembibitan menggunakan biji juga sudah dicoba dan panennya berhasil. Dia sendiri optimis budidaya bawang merah akan berhasil.
“Sudah pernah ada demplot-demplot yang dilakukan. Hasil panen, pembibitan dari biji itu berdasarkan laporan petani lebih besar dari pembibitan dari siung,” ujarnya. (b)