ZONASULTRA.COM, KENDARI – Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) Muhammad Nasir, mengatakan para petani di Bumi Anoa belum sepenuhnya memahami pentingnya manfaat asuransi pertanian.
Petani yang mengikuti program dari asuransi belum cukup 10 persen. Padahal sudah memasuki dua tahun, pihaknya mensosialisasikan baik secara langsung maupun melalui rapat teknis, dan surat resmi.
“Tetapi itu lah yang namanya mengedukasi masyarakat tidak mudah dalam memberikan pemahaman,” ujarnya ditemui di Kendari, (24/9/2018).
Menurutnya, petani belum memahami jika asuransi ini dapat memberikan perlindungan terhadap ancaman kegagalan panen di luar dari hal-hal kemampuan manusia setiap musim tanam.
Seperti halnya, pada tahun 2017 lalu tidak terlalu banyak petani yang mengikuti program asuransi. Dan ketika menghadapi masalah barulah mereka menyesal tidak ikut serta dalam program asuransi tersebut.
“Karena ikutnya bukan nanti banjir atau kekeringan, butuh proses mulai dari membudidayakan usaha tani yaitu padi. Hal itu, sudah harus di pantau, bermohon, diverifikasi, dan lainnya,” tambahnya.
Sehingga, ketika datang masalah baik saat kemarau atau banjir, secara otomatis petani akan mendapatkan premi dari asuransi terhadap agunan yang diberikan oleh petani kepada penyedia jasa asuransi.
Olehnya itu, meskipun belum diminati oleh masyarakat petani, pihaknya terus memberikan edukasi dan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya asuransi.
“Kami akan sosialisasikan terus betapa pentingnya asuransi melalui penyuluh lewat cyber extension,” pungkasnya. (B)