Petugas Resort BKSDA Sultra Dilatih Kelola Kawasan dengan SMART RBM

Petugas Resort BKSDA Sultra Dilatih Kelola Kawasan dengan SMART RBM
BKSDA SULTRA- Peserta pelatihan SMART RBM lingkup Balai Konservasi Sumer Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Tenggara (Sultra) seusai melakukan praktek lapangan simulasi pengambilan data melalui aplikasi cyber tracker di Kendari. Mereka adalah petugas yang betugas di 12 Resort yang ada di Sultra. (Foto : Istimewa )

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Sebanyak 30 petugas resort Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Tenggara (Sultra) mengikuti pelatihan penggunaan aplikasi Spatial Monitoring and Reporting Tool (SMART) resort-based management (RBM) di Hotel Zenith Kendari selama empat hari sejak 25-28 Februari 2020.

Kepala BKSDA Sultra Sakrianto Djawie mengatakan, dalam pelatihan tersebut peserta diberikan materi terkait implementasi SMART RBM kawasan konservasi dan pengoperasiannya, mulai dari cara pengambilan data secara manual dengan tallysheet dan GPS sampai dengan pengambilan data melalui smartphone lewat aplikasi cybertrack serta proses penginputan data hasil praktik pada aplikasi SMART RBM dan analisis sederhana terkait data hasil praktiknya.

SMART merupakan salah satu perangkat untuk merencanakan, mendokumentasikan, menganalisis, melaporkan, dan mengelola data keanekaragaman hayati, patroli dan tindakan intervensi manajemen di wilayah tugas mereka yang penerapannya dapat meningkatkan efektivitas pengelolaan kawasan konservasi.

“Dengan mereka dilatih menggunakan SMART RBM ini akan mempermudah kinerja petugas kita di lapangan, sehingga setiap laporan cepat masuk dari kabupaten ke provinsi sehingga penyusunan rencana pengembangan bisa berjalan cepat juga,” ungkap Sakrianto saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (26/2/2020).

(Baca Juga : BKSDA Sultra Buat Desain Pembangunan Pusat Konservasi Anoa di Konsel)

Sakrianto menilai peningkatan kapasitas SDM petugas yang tersebar di 12 resort yakni 6 resort di seksi wilayah I (kepulauan) dan 6 resort seksi wilayah II (daratan) dapat mempermudah proses kerja mereka dalam melakukan pengawasan dan pelaporan wilayah konservasi BKSDA Sultra. Misalnya, pelaporan tentang potensi kawasan maupun konflik yang terjadi dalam kawasan.

Dari sisi luas kawasan yang mencapai kurang lebih 285 ribu hektar dibutuhkan proses pendataan yang akurat dan cepat, sehingga sudah tepat apabila penggunaan SMART RBM nanti akan menunjang kinerja para petugas di lapangan. Saat ini BKSDA Sultra memiliki 12 kawasan konservasi terdiri dari 5 kawasan suaka marga satwa, 3 cagar alam, dan 4 taman wisata alam.

“Ya sebenarnya RBM ini sudah lama kita pakai, hanya baru ini berbasis aplikasi. Dulu kelemahannya proses datanya lambat. Semoga dengan adanya bisa lebih cepat sehingga kerja perencanaan peningkatan kawasan berjalan lancar,” ujarnya. (B)

 


Reporter: Ilham Surahmin
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini