ZONASULTRA.COM, KENDARI – Dari 7 daerah pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Sulawesi Tenggara (Sultra) pada 2017 mendatang, Kabupaten Buton dan Bombana menjadi daerah yang berpotensi sengketa calon. Sebab, di dua daerah itu ada pasangan calon (paslon) yang digugurkan dan ada yang tidak diterima pendaftarannya.
Ketua KPU Sulawesi Tenggara (Sultra) Hidayatullah mengatakan, di Bombana ada dua paslon dari jalur perseorangan (independen) yang berpotensi menggugat. Kedua paslon itu yakni Atikurahman-Achmat Nompa dan Muhamad Sahir-Kaharuddin digugurkan karena syarat dukungan tidak mencukupi. Di Buton yang berpotensi mengugat adalah Hamin-Farid Bachmid dari jalur partai yang pendaftarannya ditolak KPU Buton. Penolakan itu karena cacat administrasi dari salah satu partai pengusung yaitu PKPI.
“Tiga hari setelah penetapan calon 24 Oktober, pihak yang tidak puas sudah bisa mengajukan gugatan sengketa di tingkatan Panwas, kalau ada satu pihak yang tidak terima hasil keputusan di Panwas maka naik ke PT TUN (Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara) Makassar, tingkatan terakhir Mahkamah Agung,” kata Dayat sapaan akrab Hidayatullah di Kendari, Selasa (25/10/2016).
Proses hukum adalah pengadilan cepat dan paling lama 30 hari sebelum pemungutan suara putusan hukum pengadilan sudah harus selesai. Lanjut Dayat, apapun putusan pengadilan, KPU pasti akan melaksanakannya.
Hingga saat ini yang dipastikan akan bertarung 15 Februari 2017 mendatang ada 17 paslon dari 7 daerah Pilkada. Berikut Paslon 7 daerah Pilkada di Sultra :
Kendari
Abdul Rasak-Haris Andi Suarahman
Adriatma Dwi Putra-Sulkarnain
Muhammad Zayat Kaimoeddin-Suri Syahriah Mahmud
Bombana
Tafdil-Johan
Kasra Jaru Munara-Man Arfah
Kolaka Utara
Bobby Alimuddin-Maksum Ramli
Nurrahman Umar-Abbas
Anton-Haedirman Sarira
Muna Barat
LM. Rajiun Tumada-Ahmad Lamani
LM. Ihsan Taufik-La Nika
Buton
Umar Samiun-La Bakry
Buton Selatan
Agus Feisal Hidayat-La Ode Arusani
Sattar-Welson
Muhammad Faisal-Wa Ode Hasniwati
Agus Salim Mbaeda-La Ode Agus (independen)
Buton Tengah
Samahuddin-Lantau
Mansur Amila-Saleh Ganiru (A)
Reporter : Muhamad Taslim Dalma
Editor : Jumriati