ZONASULTRA.COM, KENDARI – Pimpinan sekolah di Sekolah Keberbakatan Olahraga (SKO) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra Aslan, Diduga melakukan pencabulan terhadap salah seorang siswanya.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) Damsid. Damsid mengatakan bahwa dirinya pada Minggu malam menerima informasi tersebut.
Sayangnya, Damsid belum dapat menjelaskan secara pasti seperti apa kejadian yang terjadi di SKO tersebut. Sebab, saat ini pihaknya tengah menurunkan tim untuk melakukan investigasi terkait kasus tersebut.
“Kita sudah turunkan tim melakukan verifikasi langsung dilapangan, atas laporan ini. Memang saya sudah berniat mengganti dia (Aslan) banyak sekali masalah di SKO,” ungkap Damsid.
Apabila hasil penelusuran tim, Aslan terbukti melakukan pelanggaran seperti yang didugakan tersebut. Maka mantan Dekan FISIP Universitas Halu Oleo (UHO) akan mencopot jabatan Aslan sebagai Kepsek.
Baca Juga : Bejat, Pria di Baruga Cabuli Murid SD
Sementara itu Kepala Sekolah SKO Aslan saat dikonfirmasi membantah dengan tegas tudingan dugaan pencabulan yang terjadi di lingkungan sekolah dan menurutnya itu informasi yang bias.
“Silahkan tunjukkan bukti, putar CCTV apa pernah saya melakukan tindakan asusila bagi saya ini bias,” ungkap Aslan.
Aslan menilai tuduhan ini hanya dilakukan oleh oknum yang mencoba untuk merusak citranya sebagai pimpinan. Ia pun mengaku bekerja sudah sesuai dengan SOP yang berlaku. Misalnya melakukan pengontrolan di asrama pelajar putri.
“Sebelum mengontrol, saya izin ke penjaga asrama putri, tapi mungkin karena mereka belum siap berpakaian menutup aurat dan saya sudah mengetuk pintu juga, dan kemungkinan tidak mendengar. Jadi ini tidak ada unsur kesengajaan,” ujarnya.
Baca Juga : Guru Ngaji di Kambu Ketahuan Cabuli Santrinya Hingga 3 Kali
Terkait laporan pelajar diajak jalan keluar di malam minggu, mahasiswa S3 Olahraga Universitas Negeri Jakarta (UNJ) itu menjelaskan hal itu atas permintaan pelajar yang ingin berbelanja di Lippo Plaza Kendari serta bukan hanya pelajar putri namun putra juga ikut.
Kemudian perihal dugaan mencium jidat, Aslan meminta bukti faktual kapan, dimana dan kepada siapa ia melakukan hal tersebut. Setelah itu, perihal menyeka keringat siswanya saat latihan ia sudah selesaikan secara kekeluargaan dan aturan adat.
“Kalau menyeka keringat wajar-wajar saja, namun karena dinilai kurang elok, akhirnya semua diselesaikan serta dibicarakan secara kekeluargaan dan adat jadi sudah kelar,” pungkasnya. (B)
Reporter : Ilham Surahmin
Editor : Tahir Ose