ZONASULTRA.ID, LAWORO- Penjabat (Pj) Bupati Mubar, Bahri bersama Ketua TP PKK Mubar, Yosi Rena Bahri dan beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) melakukan sidak di Pasar Rakyat Sinar Surya, Kecamatan Tiworo Selatan, Sabtu (4/3/2023).
Dalam sidak tersebut, ditemukan harga bahan pangan seperti beras, minyak, dan gula melonjak naik. Sementara, untuk bahan pangan lainnya berangsur stabil.
Pj Bupati Mubar Bahri mengungkapkan, sidak pasar yang dilakukan ini dalam rangka melaksanakan arahan Presiden RI dan Mendagri terkait dengan pengendalian inflasi di daerah.
Untuk itu, dirinya melakukan sidak guna mengetahui perkembangan harga bahan pangan, memastikan stok aman dan tidak ada distributor menahan dan menaikkan harga.
“Jadi, hari ini kita temukan ada perbedaan harga disetiap pasar, diakibatkan stok bahan pangan ini. Ketika stok bahan pokok banyak, harga turun dan ketika stok kosong harga naik. Untuk bahan pangan yang kita temukan mengalami kenaikan harga ada beras dan minyak goreng,” katanya.
Kata Direktur Perencanaan Anggaran Daerah, Kemendagri ini, ia mencontohkan beras premium itu harganya Rp11.300, naik menjadi Rp12.800.
Kemudian beras medium harga normal Rp8 ribu lebih, naik menjadi Rp12 ribu. Sementara untuk minyak goreng subsidi ini harganya Rp14 ribu, naiknya bervariasi dari Rp17 ribu, hingga Rp19 ribu.
“Untuk mengantisipasi beras ini stoknya tetap ada, kita (Pemkab Mubar) sudah melakukan kerja sama (MoU) dengan Pemkab Konawe terkait suplai beras ini. Jadi, Pemkab Konawe siap menjual beras di Mubar,” ungkapnya.
Alumni IPDN 07 ini mengatakan dengan naiknya harga beras ini, ia akan mengundang seluruh distributor beras untuk mengetahui berapa banyak para distributor ini membutuhkan beras.
Nantinya, Pemkab Mubar akan memesan beras di Konawe dan biaya transportasi dari Konawe ke Mubar ditanggung oleh pemerintah.
“Jadi, kita (Pemkab Mubar) akan menanggung biaya transportasi hingga penyeberangan dari Konawe ke Mubar. Distributor nantinya tinggal menunggu saja ditempat. Jadi, distributor ini nantinya tidak lagi menaikkan harga beras, karena kita sudah menanggung biaya transportasinya,” ucapnya.
Untuk minyak goreng subsidi ini harga HET-nya Rp14 ribu. Lanjut dia, setelah melakukan sidak di beberapa pasar itu mengalami kenaikan dari Rp17 ribu, Rp19 ribu hingga Rp20 ribu.
Ia juga menyampaikan kepada pengencer bahwa minyak goreng subsidi tidak boleh dijual melebihi harga Rp14 ribu.
“Jadi, setelah kita cek kenapa minyak goreng subsidi ini naik karena minyak tersebut dijual dari tangan ke tangan. Sehingga pengencer ini menaikkan harga untuk mencari keuntungan. Inilah yang menyebabkan mahalnya harga minyak di pasar,” ujarnya.
Untuk mengantisipasi minyak goreng subsidi agar tidak naik, tambah Bahri, pemerintah daerah akan bekerja sama dengan Bulog Raha dalam rangka menyiapkan komiditi pangan seperti beras dan minyak goreng. Agar harga bahan pangan di Mubar dapat stabil. (B)
Kontributor : Kasman
Editor: Ilham Surahmin
saran ya min kalo tulis harga mohon dengan satuannya apakah liter atau kilogram