PKS – Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS Sulawesi Tenggara (Sultra) Sulkhoni (kiri) bersama sejumlah pengurus dan kader PKS saat acara pembekalan konsultan keluarga pada 21-22 Oktober 2017 di Hotel Srikandi Kendari. (Foto Istimewa)
ZONASULTRA.COM, KENDARI – Kader PKS dan tokoh PKS se-Sulawesi Tenggara (Sultra) diajak dan dilatih untuk terlibat aktif dalam segala sendi kehidupan masyarakat. Sebab tidak dapat dipungkiri bahwa perempuan banyak membawa perubahan signifikan ke arah yang lebih baik.
Ketua Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga (BPKK) PKS Sultra, Wa Ode Rosmiarni mengatakan, berdasarkan sejarah, ada banyak perempuan yang mampu mempelopori sebuah gebrakan hebat demi kemajuan bangsa, khususnya kaum perempuan.
Misalnya Dewi Sartika dalam bidang pendidikan, juga RA. Kartini yang pemikirannya selalu menjadi inspirasi bagi perempuan Indonesia. Masyarakat juga mengenal pahlawan perempuan yang ikut berlaga mengusir penjajah seperti Cut Nyak Dien, Kristina Martha Tiahahu, dan lain-lain.
“Tetapi menjadi penting untuk diingat bahwa keterlibatan perempuan di tengah masyarakat seyogyanya tidak membuat timpang perannya di tengah keluarga sebagai istri yang taat suami sekaligus sebagai madrasah pertama dan utama bagi anak-anaknya,” tutur Rosmiarni melalui pers rilis yang diterima Zonasultra, Senin (23/10/2017).
Dibutuhkan manajemen yang apik untuk menjaga agar peran domestik dan peran publik seorang perempuan bisa berjalan secara seimbang. Kata Rosmiarni, perempuan PKS harus tetap ikut terlibat aktif melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan masyarakat dan lingkungan sekitarnya ke arah yang lebih baik, tanpa menanggalkan perannya sebagai seorang ibu sekaligus istri dalam keluarga.
Menyadari hal itu, BPKK PKS Sultra mengadakan kegiatan pembekalan konsultan keluarga pada 21-22 Oktober 2017 kemarin di Hotel Srikandi Kendari. Kegiatan itu diikuti 80 peserta perempuan dari Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PKS se-Sultra, konsultan keluarga, kader perempuan pelopor PKS dan tokoh perempuan PKS.
Ketua Departemen Pengembangan Kapasitas Perempuan DPP PKS, Dwi Septiawati mengatakan ada banyak penyakit sosial yang terjadi seperti dekadensi moral, degradasi nilai-nilai kemanusiaan. Salah satu pemicunya adalah lemahnya peran institusi keluarga sebagai benteng pertahanan dari ancaman serangan kemajuan teknologi.
“Keluarga tidak lagi menciptakan atmosfer bahagia bagi seluruh penghuninya. Karenanya, setiap perempuan pelopor dan tokoh perempuan PKS harus selalu bahagia dan melibatkan Allah dalam melakukan kegiatan dakwah dan mengajak kebaikan kepada masyarakat,” ujar Dwi yang jadi pemateri dalam kegiatan itu. (B)
Reporter: Muhamad Taslim Dalma
Editor: Jumriati