ZONASULTRA.COM, KENDARI – Wali Kota Kendari Sulkarnain didapuk menjadi Kerua Majelis Pertimbangan Wilayah (MPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sulawesi Tengggara (Sultra) melalui Musyawarah Wilayah (Muswil) ke V Dewan Pimpinan Wilayah PKS) yang digelar secara virtual, Minggu (27/12/2020).
Sulkarnain sebelumnya menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Cabang (Cabang) Kota Kendari. Mantan Wakil Wali Kota itu ditemani Suharman.
Musyawarah ini juga menyepakati Yaudu Salam Ajo sebagai Ketua DPW PKS definitif. Mantan anggota DPRD Sultra itu selama ini menjadi pelaksana tugas (Plt), untuk mengisi kursi yang ditinggal oleh Sulkhoni. Mantan Ketua DPW PKS Sultra itu divonis dua bulan penjara akibat bersalah melakukan tindak Pidana Pemilu 2019 lalu.
Muswil ini digelar secara virtual untuk mengantisipasi penyebaran virus corona dan mencegah penularan terhadap para pengurus kader, apalagi pandemi Covid-19 masih belum berakhir.
Yaudu Salam Ajo mengatakan, hal pertama yang akan dilakukan adalah konsolidasi seluruh struktur baik di tingkat wilayah maupun di tingkat kabupaten kota. Namun, pihaknya tetap akan mencermati momentum politik kedepan.
“Kira-kira satu atau dua tahun ke depan ada momentum politik, Pilkada, (ada atau tidak) kita tetap konsen karena itu sudah menjadi amanat Munas sekaligus menjadi amanat Muswil,” kata Yaudu di Kantor DPW PKS.
Yaudu berjanji akan menyiapkan calon-calon pemimpin untuk bursa pencalonan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang akan datang. Pihaknya, juga bakal mempersiapkan kader-kader untuk legislatif.
Tak hanya itu, di depan awak media, DPW PKS juga menyampaikan keberhasilan usungan partai pada Pilkada 9 Desember yang lalu. Meski menargetkan kemenangan di 5 daerah, tapi hanya dua daerah saja yang berhasil.
“Daerah itu Kabupaten Muna dan Konawe Selatan. Di sana (Konsel) 02 nya kader PKS (Rasyid). Ada satu daerah yang kami anggap bisa memenangkan yaitu Kolaka Timur tapi itulah fakta politik kita kalah, saya kira tidak ada masalah,” ujarnya.
Hasil yang diraih itu, kata Yaudu akan dipetik pelajaran dan menjadi bahan evaluasi serta mekanisme mengenai tahapan penjaringan, terlebih kepengurusan yang baru dinahkodai dirinya. (b)
Reporter: Fadli Aksar
Editor: Ilham Surahmin
