ZONASULTRA.COM, KENDARI – Pertemuan antara partai koalisi pemerintah untuk menghasilkan nama Calon Wakil Wali Kota (Cawawali) yang dihelat di Kantor Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Amanat Nasional (PAN) Kendari, Rabu (27/2/2019) ternyata tak dihadiri oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Sekretaris Umum PKS Kota Kendari, Riki Fajar mengaku, hadir dalam rapat koalisi itu, namun kedatangannya itu tidak mewakili partai, tetapi atas inisiatif pribadi sebagai Sekretaris Tim Pemenangan Adriatma Dwi Putra dan Sulkarnain pada pemilihan Wali Kota 2017 lalu.
“Segala keputusan yang dihasilkan dalam rapat koalisi bukan merupakan bagian dari PKS. Saya secara pribadi menarik tanda tangan yang saya bubuhkan dalam hasil dan keputusan rapat tersebut karena tidak mewakili PKS,” tegas Riki Fajar dalam rilis persnya, Kamis (28/2/2019)
Riki mengatakan, Dewan Pengurus Daerah (DPD) PKS Kota Kendari, masih dalam proses konsultasi dengan DPW PKS Sulawesi Tenggara (Sultra) tentang mekanisme dan tata cara pengusulan Cawawali melalui surat nomor : 004/D/AU.10/DPD-PKS/1440H tanggal 22 Februari 2019.
“Sehingga hari ini PKS belum merekomendasika nama-nama Cawawali Kota Kendari pengganti antar waktu sisa masa jabatan periode 2017-2022. Kami berharap masyarakat memahami proses dan prosedur yang berlangsung di internal PKS,” tukas dia.
Terkait hasil rapat koalisi, Riki Fajar enggan mengungkapkan hasil pertemuan tersebut. Begitupun Ketua Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Rahman Tawulo yang menghadiri agenda itu, saat dikonfirmasi via telepon di hari yang sama, juga enggan memberi tahu terkait hasil rapat tersebut.
Hal yang sama juga diungkapkan Ketua Koalisi Sukarman saat dikonfirmasi, Kamis (28/2/2019) malam politisi PAN ini, belum mau memaparkan lebih jauh terkait hasil rapat itu, ia meminta waktu akan menjelaskankan kepada media dalam waktu dekat. (a)