ZONASULTRA.ID, KENDARI – PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) siap memasok listrik dengan daya 150 MVA untuk pabrik smelter feronikel milik PT Aneka tambang (Antam) yang berada di Kolaka Utara (Kolut), Sulawesi Tenggara (Sultra).
Hal tersebut tertuang dalam Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJBTL) yang dilakukan oleh General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar), Moch. Andy Adchaminoerdin dengan Direktur Utama (Dirut) PT Antam Tbk, Niko Kanter yang ditandatangani secara daring pada Senin (16/1/2023).
Andy mengatakan bahwa kolaborasi antar Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini menjadi salah satu wujud dukungan dalam hilirisasi mineral di tanah air. Kata dia, dengan penandatanganan PJBTL ini, para pemilik smelter bisa fokus pada bisnis inti perusahaan, sementara pihaknya akan menyelesaikan kebutuhan listrik sesuai jadwal yang disepakati bersama.
“Di wilayah kerja PLN UID Sulselrabar sudah ada 5 pelanggan tegangan tinggi yang telah mempercayakan kebutuhan layanan kelistrikannya kepada PLN dengan total daya 402 MVA,” ucapnya dalam keterangan tertulis yang diterima pada Selasa (17/1/2023).
Sementara Dirut PT Antam Tbk, Niko Kanter mengatakan, kerja sama tersebut merupakan implementasi dari program Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif (AKHLAK) yang akan bermanfaat bagi kedua belah pihak.
Ia mengucapkan terima kasih atas dukungan PLN dan mengajak untuk bersama memberikan kontribusi terbaik bagi negara. Kata Niko, Antam akan terus melakukan continous improvement, khususnya dalam hal teknologi, efisiensi dalam operasi, dan dekarbonisasi.
Executive Vice President Penjualan dan Pelayanan Pelanggan Enterprise PLN, Abdul Farid menjelaskan bahwa smelter merupakan salah satu proyek strategis untuk mendukung hilirisasi mineral di Indonesia. Karena itu, PLN berkomitmen memenuhi kebutuhan listrik dan memberikan pelayanan terbaik untuk industri smelter.
Ia menuturkan, setelah sebelumnya PLN bekerja sama dengan Antam di Halmahera Timur, PLN juga siap melengkapi kebutuhan sektor industri khususnya industri smelter dengan memberikan produk dan layanan yang inovatif dan ramah lingkungan seperti sertifikat EBT atau Renewable Energy Certificate (REC).
“Apalagi saat ini pembangkit EBT di sistem Sulawesi bagian selatan termasuk tertinggi di Indonesia atau di atas rata-rata nasional yaitu sebesar 45,8 persen. Dengan kondisi tersebut kami siap melayani kebutuhan listrik bagi para investor yang ingin berinvestasi,” tuturnya.
Kesempatan yang sama, Direktur Operasi dan Portofolio MIND ID, Danny Praditya menyatakan, perjanjian tersebut merupakan langkah positif bagi Antam dan PLN, di mana PLN mendapatkan tambahan revenue dan Antam dapat berfokus mengurus operasionalnya.
“Kami komitmen dalam prinsip dekarbonisasi dan Environmental, Social and Governance (ESG) dalam menciptakan pembangunan berkelanjutan. Mari kita terus berkolaborasi dan bersinergi agar menjadi lebih baik guna mewujudkan transisi energi di tahun 2060,” tutupnya. (B)
Kontributor: Ismu Samadhani
Editor: Jumriati