Plt Kadistan Konut Ancam Sita Bantuan yang Disalahgunakan

Plt Kadistan Konut Ancam Sita Bantuan yang Disalahgunakan
BANTUAN PERTANIAN - Dinas Pertanian Konawe Utara saat menyalurkan bantuan alat pertanian kepada 45 kelompok tani. (Jefri/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, WANGGUDU -Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian (Kadistan) Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra), Nasution mengancam akan menyita bantuan fasilitas dan alat pertanian yang sudah disalurkan kepada kelompok tani di daerah itu jika ternyata penggunannya tidak sesuai peruntukannya.

Hal itu dikatakan Nasution saat menyerahkan 45 fasilitas pertanian kepada para kelompok tani di Konut, Jum’at (27/7/2018).

Kata dia, pihaknya akan memonitor serta mengevaluasi kegiatan para kelompok tani yang menerima bantuan itu agar tidak disalahgunakan.

Dia mensinyalir, selama ini banyak para penerima bantuan alat pertanian, seperti mesin hand traktor menjadi mesin kapal.

BACA JUGA :  Dinas Ketapang Konut Gelar GPM di Desa Landiwo

“Kalai kita dapatkan seperti itu, kita akan tarik, bahkan bisa dipidanakan,” tukasnya.

Pada kesempatan itu, Dinas Pertanian Konut juga menyerahkan 31 unit hendraktor, 11 unit hand sprayer (alat pemberantas hama) dan 10 unit mesin pompa air.

Semua bantuan itu diharapkan menjadi alat penunjang para petani agar lebih maksimal dalam bekerja, menghasilkan kualitas tanaman yang baik serta mempermudah aktifitas di lapangan.

(Baca Juga : Petani Sagu di Konawe Terima Bantuan Alat Pertanian)

Dijelaskan, donasi yang disalurkan merupakan bantuan hibah dari pihak Kementerian Pertanian (Mentan) koordinasi Pemda Konut. Namun, hal tersebut, lanjut Nasition, bukan berarti harus digunakan sewana-wena para kelompok tani yang bukan pada poksinya.

BACA JUGA :  Dinsos Konut Dapat Bantuan Kendaraan Operasional dari Kemensos

“Bantuan yang diserahkan itu berdasarkan proposal mereka (kelompok tani) yang diajukan ke Dinas Pertanian dan persayaratannya jelas harus punya lahan dan struktur kepengerusan. Kalau tidak ada, tidak bisa dapat bantuan. Jumlah anggotanya bervariasi, minimal 25 orang perkelompok,” ujarnya.

Dia menambahkan, bagi kelompak tani yang ingin meminjamkan alatnya kepada kelompok lain bisa di lakukan. Akan tetapi, tetap melihat penggunaanya dan bukan untuk disewakan. Karena bantuan itu gratis untuk masyarakat. (B)

 


Reporter : Jefri Ipnu
Editor : Abdul Saban

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini