ZONASULTRA.COM, KENDARI – Persatuan Olahraga Kempo Indonesia (Porkemi) Sulawesi Tenggara (Sultra) berhasil menyabet lima medali perak pada Norma Baru Kejuaraan Olahraga Kempo Nasional (NBKOKN) yang digelar 7 sampai 10 November 2020.
Dari 10 kelas yang diikuti, lima berhasil dijuarai. 5 kelas tersebut yakni kata perorangan putra usia 11-13 tahun yang diwakili Muhammad Al Rezky, kata perorangan putri usia 14-15 tahun oleh Andi Mimin Assagaf di peringkat kedua.
Selanjutnya, medali perak di kelas kata sinkronik campuran kelompok umur 21 tahun ke atas yang diikuti empat ksatria dan srikandi. Kelas berikutnya, adapah kata sinkronik putra kelompok umur 21 tahun ke atas dan kata sinkronik putri kelompok umur 21 tahun ke atas.
Kejuaraan ini digelar menerapkan kebiasaan baru. Pasalnya, situasi saat ini masih pandemi Covid-19. Para atlet hanya memperagakan bela diri asal Jepang tersebut secara virtual. Hasil rekaman video dikirim ke panitia kejuaraan di pusat.
Tak hanya itu, para atlet wajib menjalankan protokol kesehatan dengan menggunakan masker, face shield dan sarung tangan ketika bertanding. Kebiasaan baru yang dilakukan dengan gerakan tanpa sentuhan badan antar atlet.
Ketua Porkemi Kota Kendari Umar Murhum mengaku bangga atas torehan yang diraih para ksatria dan srikandi tersebut. Menurutnya, raihan itu dicapai atas kerja keras dan latihan yang dilakukan dengan sungguh-sungguh.
“Kita tidak dapat 10 kelas itu pasti ada kurangnya. Mereka semua sudah berbuat yang terbaik, tapi penilaian dewan jurilah yang menentukan. Pelatih dan pengurus merasa bangga dengan hasil itu,” ujar Umar saat ditemui di Kendari, Rabu (11/11/2020).
Umar mengungkapkan, lima medali ini menunjukkan peningkatan prestasi dari tahun sebelumnya dengan meraih tiga medali. Torehan itu, tutur Umar membuat para atlet serta pengurus makin termotivasi mempersiapkan diri pada kejuaraan berikutnya.
Pihaknya kini tengah menggeber latihan untuk mengikuti kejuaraan internasional di Tunisia April 2021 mendatang. Porkemi Sultra percaya diri menarget ajang internasional itu, sebab berkaca pada kejuaraan dunia di Portugal mereka berhasil mengirim dua atlet mewakili Indonesia.
“Kejuaraan internasional di Portugal sempat mengirim dua atlet, dua-duanya sempat lolos mewakili Timnas ikut bertanding secara virtual. Marlin dan Malcam terhenti belum bisa menyumbangkan medali tapi kami anggap sebagai prestasi karena mengalahkan daerah lain,” pungkas dia. (B)
Reporter: Fadli Aksar
Editor: Muhamad Taslim Dalma
