ZONASULTRA.COM, JAKARTA – Banjir yang melanda sejumlah daerah di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mengakibatkan akses jalan Kendari–Kolaka dan Kendari–Konawe yakni jembatan Ameroro dan jembatan Asera terputus pada Minggu (9/6/2019). Hal ini mengakibatkan distribusi bahan bakar minyak (BBM) ke daerah-daerah tersebut menjadi terhambat.
PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) VII Sulawesi mengoptimalkan penyaluran BBM dan LPG ke beberapa kabupaten di Sultra pasca akses jalan dan jembatan jalan poros tersebut putus. Pjs. Unit Manager Communication & CSR Pertamina MOR VII, Ahad Rahedi mengatakan pihaknya melakukan optimalisasi penyaluran BBM dan LPG untuk empat kabupaten terdampak banjir yakni Morowali, Konawe, Konawe Utara dan Kolaka Timur.
“Kami telah persiapkan pengiriman alternatif untuk BBM dengan menggunakan kapal dari TBBM (terminal bahan bakar minyak) penyangga seperti TBBM Raha, Palopo dan Baubau untuk menjaga ketahanan stok BBM di Kendari dan Kolaka,” kata Ahad dalam keterangan pers yang diterima awak Zonasultra.com pada Kamis (13/6/2019).
Baca Juga : 5.360 Hektar Sawah di Konawe Terendam Banjir, Kerugian Rp 171,5 Miliar
Penyaluran alternatif dan darurat tersebut ditempuh Pertamina agar masyarakat tetap bisa mendapatkan BBM dan LPG di SPBU dan Pangkalan LPG Pertamina meski jalur reguler terputus. Ahad menuturkan, langkah ini merupakan upaya Pertamina untuk memenuhi kebutuhan BBM dan LPG di masyarakat.
“Meskipun rute-rute alternatif yang harus ditempuh memiliki resiko tersendiri untuk dapat dilewati mobil tangki,” imbuhnya.
Semenjak beberapa titik jembatan di jalan Trans Kendari – Kolaka dan Kendari – Konawe putus, arus lalu lintas dari arah Kota Kendari menuju Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat hanya dapat dilalui menggunakan kendaraan roda dua dan roda empat dengan cara menyeberangi sungai menggunakan rakit. Sementara kendaraan besar seperti truk maupun bus belum dapat melintasi jalan tersebut.
Hingga Rabu (12/6/2019) pihaknya telah menyalurkan BBM sebanyak 164 kiloliter (kl) yang terdiri dari 42 kl Pertalite, 58 kl Biosolar dan 64 kl Premium. BBM ini disalurkan untuk tiga SPBU di Bungku, Lasolo dan Lambuya, dua Agen Penyuplai Minyak dan Solar (APMS) di Asera dan Bahomotefe, sedangkan Biosolar disalurkan untuk pembangkit listrik milik PT PLN (Persero) di Bungku.
Baca Juga : Tinjau Banjir di Sultra, Mentan Salurkan Bantuan Senilai Rp 12 Miliar
Untuk LPG bersubsidi (tabung 3 kg), Pertamina telah mengirimkan sebanyak 560 tabung pada hari Selasa (11/6/2019) dan sebanyak 1.120 tabung pada Rabu (12/6/2019), untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam kondisi bencana. Penyaluran BBM dan LPG dilakukan dari Terminal BBM dan SPBE Kendari, serta TBBM Kolonedale dan Kolaka, menggunakan mobil tangki dan truk LPG lewat jalur alternatif yang tersedia.
Ahad mengatakan pihaknya telah mencoba pengiriman BBM dan LPG melalui jalur Konawe Selatan (jalur alternatif) dari Terminal BBM Kendari ke Konawe dengan jarak 150 kilometer tetapi terkendala waktu karena pengambilan suplai tetap dari TBBM dan SPBE Kendari. Rute yang dilewati melalui jembatan Rawaaopa, Kecamatan Angata, Konawe Selatan, dengan kondisi jalan yang kurang baik dan rawan untuk dilewati mobil tangki dan skid tank LPG.
“Proses pengiriman BBM dan LPG terus dilakukan semenjak Minggu (9/6/2019) melalui jalur normal tetapi kami terkendala dengan jalan dan jembatan ternyata juga tidak bisa dilalui sehingga mobil tangki terpaksa kembali lagi ke Terminal BBM Kendari,” pungkasnya. (B)