ZONASULTRA.COM, WANGGUDU – Sejumlah pengguna kendaraan roda empat mengeluhkan keberadaan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Lasolo dengan nomor 74.93305 yang beralamat di Desa Belalo Kecamatan Lasolo Konawe Utara Sulawesi Tenggara (Sultra).
Pasalnya, bahan bakar minyak (BBM) jenis premium diduga bercampur dengan air sehingga tak ayal kendaraan roda empat yang melakukan pengisian di SPBU tersebut mengalami mogok dan mesin kendaraan mati.
Seperti yang dialami kendaraan roda empat milik Wakil Ketua DPRD Konut, I Made Tarubuana. Kendaraan dinas dengan nomor polisi DT 8 M itu, usai mengisi BBM di SPBU Lasolo pada Sabtu siang (13/2/2016), tiba-tiba mesin mobilnya tidak bisa dihidupkan.
Parahnya lagi, jarak SPBU dan tempat kendaraan dinas wakil rakyat itu mogok tidak jauh, hanya berjarak sekitar 40 meter saja. Sehingga kuat dugaan jika BBM jenis premium yang diisinya bercampur dengan air.
“Tadi dari Wanggudu masih baik-baik, pas tadi ini habis singgah mengisi bensin di SPUB itu mesinnya sudah tidak mau bunyi lagi. Sepertinya bensinnya bercampur dengan air,” kata I Made Tarubuana sambil menunjuk lokasi SPBU.
Akibat kejadian tersebut, senator asal partai PDI Perjuangan itu harus kembali ke ibu kota kabupaten Konut dengan menggunakan mobil sewa. Rencananya untuk menghadiri acara keluarga terpaksa harus dibatalkan.
“Terpaksa harus kembali di Wanggudu ini, biar dia (Sopir) tunggu mekanik dari Kendari datang periksa ini mobil,” ujarnya dengan nada kesal.
Di tempat yang sama, mekanik yang sedang membersihkan tangki mobil dinas Wakil Ketua DPRD, I Made Tarubuana membenarkan jika BBM jenis premium yang ada didalam tangki mobil tersebut bercampur dengan air.
“Memang nda akan bisa bunyi mesinnya mobil kalau ada bensin didalam tangki,” katanya sambil mengeluarkan seluruh isi didalam tangki.
Kejadian serupa juga dialami, Harianto warga Desa Bandaeha Kecamatan Molawe Konut. Sore hari, ia hendak menuju Kota Kendari dan harus berhenti di tengah jalan yang tidak jauh dari tempat mobil wakil ketua DPR Konut mogok.
Kendaraan pribadinya tiba-tiba mati dan mesinnya tidak bisa dihidupkan bunyi lagi.
“Nda tau ini kenapa bisa mati tidak mau bunyi mesinnya, padahal dari rumah normalji. Pas tadi habis singgah isi bensin saja ini baru mogok begini. Mana lagi buru-buru ada urusan,” katanya dengan nada kecewa.
Akibatnya, Harianto terpaksa tidak melanjutkan perjalanannya ke Kendari, meski pihak pengelola SPBU bersedia mengganti semua kerugian yang dialaminya.
“Saya sudah ketemu pengelolahnya, mereka siap ganti semua kerugian. Tapi kan, perjalanan lagi yang harus tertunda menunggu mekanik bersihkan dulu tangkinya,” tandasnya.
Sementara itu, salah satu karyawan SPBU yang tidak ingin namanya disebutkan mengakui jika salah satu tangki yang tanam ada kelebihan air.
“Ada airnya di pompa dua, kelebihan air,” katanya singkat.
Sementara pemilik SPBU tidak berada di tempat. Dugaan sementara, tangki tanam milik SPBU Lasolo tersebut mengalami kebocoran, sehingga ketika musim penghujan tiba air hujan akan masuk ke dalam tangki tersebut.
Penulis : Murtaidin
Editor : Kiki