ZONASULTRA.ID, KENDARI – Program Studi (Prodi) Magister Kesehatan Masyarakat (Kesmas), Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan, Universitas Mandala Waluya (UMW Kendari melaksanakan bechmarking di Program Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (UGM) pada 20 hingga 24 November 2023.
Ketua Prodi (Kaprodi) Magister Kesmas UMW Kendari, Rahmawati, mengatakan, kegiatan tersebut diikuti oleh 41 orang mahasiswa angkatan 2022 yang saat ini menjalani semester ke-3. Kata dia, kegiatan tersebut masuk dalam mata kuliah seminar kesehatan.
“Kami harap mahasiswa mendapatkan gambaran yang lebih riil tentang dunia kerja, dinamika bekerja dalam tim, pentingnya kedisiplinan, etika dan profesionalitas serta publikasi hasil penelitian,” ungkapnya.
Kegiatan tersebut berlangsung selama 5 hari dengan agenda hari pertama dan kedua yaitu workshop Public Health Symposium 11 UGM tentang perencanaan dan implementasi program kesehatan masyarakat di kabupaten kota. Workshop tersebut terdiri dari 6 sesi, sesi 1 sampai 3 pada hari pertama dan sesi 4 sampai 6 pada hari kedua.
Kegiatan hari pertama dan kedua itu diharapkan peserta bisa menganalisis dan merancang program alternatif dengan mempertimbangkan kelemahan evaluasi terhadap program terdahulu.
Selain itu, peserta memiliki kemampuan menyajikan rencana program dalam format yang mudah dikomunikasikan, termasuk dalam format laporan kasus dan policy brief. Peserta juga diharapkan memiliki kompetensi soft skill dari aplikasi komputer yang relevan dengan implementasi program.
Selanjutnya hari ketiga dan keempat ; dilaksanakan Public Health Simposium 11th. Pada kegiatan itu, mahasiswa melakukan presentasi abstrak dari prodi Magister Kesmas UMW Kendari.
Ada 15 abstrak yang dipresentasikan yang telah disubmit dan selanjutnya membuat full paper untuk disubmit di jurnal BKM public health and community medicine journal (JURNAL SINTA 2).
Sementara pada hari kelima, peserta melakukan kunjungan ilmiah ke rumah sakit akademik UGM dan kunjungan ke desa wisata lingkungan kampung Sukunan Yogyakarta terkait pengelolaan sampah.
Kata Rahmawati, kegiatan itu guna membangun jaringan sehingga saat mahasiswa lulus dan bekerja nanti, mahasiswa mampu menerapkannya sesuai dengan profesi yang diemban di tempat kerja.
Ia menyebut benchmarking merupakan wahana untuk meningkatkan keterkaitan dan kesepadanan antara substansi pendidikan dengan pengetahuan dan keterampilan sumber daya manusia yang dibutuhkan dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
Selanjutnya, kemitraan yang terbentuk antara perguruan tinggi dengan berbagai institusi yang menjadi lahan magang akan berkembang menjadi dialog yang diyakini dapat melahirkan pemahaman utuh dan menghasilkan pengetahuan serta keterampilan yang relevan dengan isu-isu pembangunan kesehatan masyarakat terutama mengenai isu peminatan masing-masing. (B)
Kontributor: Ismu Samadhani
Editor: Jumriati
