ZONASULTRA.COM,KENDARI – Pelaksanaan program 100 hari pasangan Gubernur dan Wakil Gubunernur (Wagub) Sulawesi Tenggara (Sultra), Ali Mazi dan Lukman Abunawas (AMAN) mendapat sorotan dari ketua Jaringan Demokrasi Indonesia (JADI), Hidayatullah.
Hidayatullah memaparkan tiga hal yang dianggap penting untuk dibenahi oleh Gubernur Ali Mazi. Ketiganya adalah kedisiplinan, reformasi birokrasi, dan integritas.
Kata dia, dalam beberapa diskusi yang sering dia jumpai, kebanyakan menyoroti tingkat kedisiplinan Ali Mazi yang masih kurang.
“Harus displin, jangan bangun kesiangan, lakukan reformasi birokrasi, jujur dan berintegritas dalam menjalankan pemerintahan di Sulawesi Tenggara,” kata Hidayatullah kepada Zonasultra.com, Senin (24/12/2018) lalu.
Menurut mantan Ketua KPU Sultra ini, tujuan dari reformasi birokrasi adalah meningkatkan kualitas layanan publik, membangun kepercayaan masyarakat kepada pemerintah, meminimalisir KKN, dan meningkatkan kinerja pemerintahan.
“Sebagai pemimpin rakyat dan birokrasi, harus memberi contoh yang baik. Pemimpin adalah terdepan dan panutan,” tambahnya.
Menanggapi hal itu, Wagub Sultra Lukman Abunawas menilai lembaga JADI yang dipimpin Hidayatullah itu belum memahami program dan seluruh kinerja AMAN dalam beberapa bulan ini.
“Coba lihat Sultra Cerdas, ada kurang lebih 200 penerima beasiswa bagi keluarga miskin berprestasi. Itukan sebagai wujud mencerdaskan dan peningkatan Sumber Daya Manusia di Sultra. Dan Pemprov Sultra selalu konsen untuk memberikan bantuan kepada masyarakat miskin,” terangnya.
Meski baru tiga bulan menjabat sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Sultra, mantan Sekda Sultra ini menyatakan pihaknya telah memiliki banyak program kongkrit. Seperti pembangunan perpustakaan internasional, memberikan bantuan pengobatan gratis kepada masyarakat miskin melalui Sultra Sehat, serta bantuan bedah rumah.
“Kemudian Sultra Beriman, tahun ini kita kirim 10 orang untuk umroh gratis. Dan banyak lagi. Jadi apalagi kan, ini kan baru tiga bulan. Tapi mungkin pak Hidayatullah mungkin tidak tau persis, maunya kamu datang tanya sendiri apa-apa saja kita punya program dan yang konkrit,” tegasnya.
Terkait dengan masalah kedisiplinan yang juga di soroti oleh JADI, Lukman Abunawas mengaku, jika hal itu merupakan personaliti gubernur.
“Itu kan personaliti, tidak boleh itu. Beliau (Ali Mazi) itu kan bekerja bukan hanya melayani masyarakat, aparat aparat di kantor, beliau juga melayani dirumah, bahkan beliau sampe jam 3 subuh. Jadi jangan diartikan bahwa beliau bekerja itu nanti dirumah,” tututpnya. (A)