ZONASULTRA.COM, KOLAKA – PT Aneka Tambang (Antam) Unit Bisnis Pertambangan Nikel (UBPN) Sulawesi Tenggara (Sultra) bekerjasama dengan Global Learning Center (GLC) Indonesia menggelar pelatihan peningkatan skill guru se Kecamatan Pomalaa, Kabupaten Kolaka.
Pelatihan itu terdiri dari manajemen kelas dan media, efektif komunikasi guru kepada siswa dan orang tua, efektif meeting dan delegating skill yang digelar mulai tanggal 27 hingga 2 Maret 2018 di Pondok Kumoro, kompleks PT Antam UBPN Sultra.
Hadir sebagai narasumber dan mentor dalam kegiatan ini Kamri dan Pardan Prasetio, Konsultan dan Psikolog di bidang Pendidikan yang didatangkan dari Jakarta dan Bandung. Proses pembelajaran berjalan dengan baik dan para peserta antusias mengikuti.
Menurut Vice President (VP) Human Capital and Corporate Social Responsibility (HC and CSR) PT Antam UBPN Sultra Kamsi, pelatihan ini merupakan kelanjutan dari program unggulan Community Social Responsibility (CSR) perusahaan tambangn milik negara itu melalui School Development Program yang dilaksanakan secara kontinyu sejakt tahun 2016.
“Tujuan program ini untuk memberikan pengetahuan dan skill guru dalam mengelola sekolah serta dapat berkomunikasi dengan pihak komite dan orang tua murid,” terang Kamsi melalui siaran persnya, Jum’at (2/3/2018).
Sementara itu, CSR Manager PT Antam UBPN Sultra Muhammad Rusdan menjelaskan, kegiatan ini merupakan tahapan kelima dari School Development Program yang juga dikerjasamakan dengan GLC Indonesia.
“Program didesain untuk para guru dan kepala sekolah setingkat SD dan SMP se Kecamatan Pomalaa,” kata Rusdan.
Diketahui, manajemen kelas merupakan hal yang menjadi perhatian pernting para guru, dimana mereka sebagai pengelola kelas berfungsi sebagai pengajaran atau motivator dan fasilitator dalam proses belajar.
Kamri, Konsultan Psikolog/Pendidikan dalam pelatihan itu mengatakan, guru dalam mendidik siswa harus mampu menciptakan pengelolaan kelas yang kondusif agar siswa tertarik dalam mengikuti pelajaran.
“Pengelolaan kelas yang tidak kondusif akan berdampak negatif pada proses pembelajaran. Akibatnya, guru menjadi sulit tercapai tujuan pembelajaran. Sebaliknya, pengelolaan kelas yang kondusif dan menarik dapat memudahkan tercapainya tujuan pembelajaran, karena proses pembelajaran yang dilakukan dirasa menyenangkan bagi siswa,” terangnya.
Selain itu, lanjut Kamri, antara guru dan orangtua siswa perlu dibangun komunikasi yang positif sehingga proses belajar mengajar di sekolah berjalan lancar.
Dr. Pardan Prasetyo yang menyampaikan materi Efektive Meeting dan Delegating Skiil dalam pelatihan itu menjelaskan, salah satu penyebab produktivitas tidak optimal dalam sekolah adalah penggunaan waktu kerja yang tidak efektif. Ini sering tercermin dalam rapat dengan waktu yang lama dan tidak efisien.
Kta dia, diperlukan manajemen yang tepat untuk merencanakan, mengatur dan melaksanakan rapat sehingga tidak menimbulkan pemborosan dari segi waktu kerja. Pelatihan ini memberikan pemahaman mengenai perencanaan dan manajemen meeting serta tips dan trik dalam merencanakan dan mengatur kegiatan meeting.
“Pendelegasian wewenang efektif adalah memberikan wewenang dan memperbolehkan orang lain untuk melakukan tugas mereka dengan cara–cara terbaik yang mungkin dilakukan,” jelasnya.
Linda, Kepala Sekolah SD IT Alfarabi yang juga ikut dalam pelatihan itu menyampaikan ucapan syukur dan terima kasih kepada Antam atas kegiatan pelatihan ini.
Menurutnya, CSR PT Antam telah berupaya maksimal untuk menfasilitasi para guru mendapatkan kesempatan belajar melalui seminar-seminar peningkatan mutu sekolah yang tujuannya untuk meningkatkan kompetensi dan skil menajemen bagi guru agar mampu berkompetisi dengan sekolah-sekolah lainnya di luar.
Kata dia, program CSR yang dilakukan Antam sudah sangat tepat dalam upaya mencerdaskan para guru, dimana tidak hanya fokus pada pembangunan infrastruktur, tapi juga peningkatan mutu sekolah melalui manajemen sekolah agar lebih berkualitas.
“Materi-materi pelatihan yang diajarkan sangat relevan dengan menjadi kebutuhan sekolah. Sebenarnya inilah yang sejak lama dibutuhkan oleh sekolah. Kami sangat merasakan manfaatnya, semoga kegiatan yang seperti ini dapat berkelanjutan,” ungkapnya. (*)
Penulis : Abdul Saban