PT Antam dan Masyarakat Gotong Royong Bangun Dua Rumah Layak Huni di Kolaka

PT Antam dan Masyarakat Gotong Royong Bangun Dua Rumah Layak Huni di Kolaka
ANTAM - PT Antam UBPN bersama Pemda Kolaka dan masyarakat bergotong royong membangun dua unit rumah layak huni di kelurahan Kolakasi, kecamatan Latambaga dan kelurahan Lamokato, kecamatan Kolaka, kabupaten Kolaka, Jum'at (21/7/2017). (Abdul Saban/ZONASULTRA.COM)

PT Antam dan Masyarakat Gotong Royong Bangun Dua Rumah Layak Huni di Kolaka ANTAM – PT Antam UBPN bersama Pemda Kolaka dan masyarakat bergotong royong membangun dua unit rumah layak huni di kelurahan Kolakasi, kecamatan Latambaga dan kelurahan Lamokato, kecamatan Kolaka, kabupaten Kolaka, Jum’at (21/7/2017). (Abdul Saban/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM, KOLAKA – PT Aneka Tambang Unit Bisnis Pertambangan Nikel (UBPN) Sulawesi Tenggara (Sultra) membangun dua unit rumah layak huni di kelurahan Kolakasi, kecamatan Latambaga dan kelurahan Lamokato, kecamatan Kolaka, kabupaten Kolaka, Jum’at (21/7/2017).

Community Social Responsibility (CSR) Manager PT Antam UBPN Sultra Muhammad Rusdan mengatakan, kegiatan itu dilakukan secara borongan royong antara PT Antam, Pemda Kolaka dan masyarakat di dua kelurahan tersebut.

Menurut Rusdan, kontribusi Antam dalam program itu diantaranya adalah menyediakan bahan bangunan serta perabot di dalam rumah.

Sementara Pemda Kolaka, dalam hal ini Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman bersama masyarakat yang dikoordinir oleh Kelompok Masyarakat Pemerhati Rumah Mandiri (Pokmas Mandiri) menyediakan tenaga kerjanya.

“Tiap kelurahan dikoordinir oleh masing-masing Pokmas Kecamatan,” jelas Rusdan di Kolaka.

Dia juga mengatakan, program bedah rumah itu akan menjadi salah satu program CSR Antam yang akan dilakukan secara berkelanjutan.

Sekertaris Pokmas Kecamatan Latambaga Mukhlis Zakir mengapresiasi upaya kolaborasi yang dilakukan oleh Antam dan Pemda itu.

“Rumah ini kami kerjakan dalam waktu satu minggu. Dan hasilnya sangat memuaskan,” kata Mukhlis.

Dia bercerita, sebelum dibedah, awalnya kondisi rumah milik Salmiah, warga kelurahan Kolakasi itu sangat memprihatinkan.

“Atapnya dari daun rumbia yang sudah lapuk. Dinding dan lantainya juga terbuat papan lapuk juga. Kalau hujan, rumah milik janda tua itu kondisinya lebih parah lagi. Air masuk sampai di dalam,” terang Mukhlis.

Kini Salmiah bisa tidur tenang. Selain atap rumahnya sudah berganti menjadi seng plat, dalam program bedah rumah itu, PT Antam juga membantu Salmiah dengan membelikannya ranjang kasur empuk, lemari pakaian serta satu set kompor gas.

Hal yang sama juga dirasakan oleh Abdul Hafi, lelaki tua asal kelurahan Lamokato, kecamatan Kolaka.

PT Antam dan Masyarakat Gotong Royong Bangun Dua Rumah Layak Huni di KolakaDengan rumah barunya itu, Abdul Hafi tak lagi risau dengan banjir yang selalu menggenangi tempat tidurnya, dikala musim penghujan.

Koordinator Pokmas Kecamatan Kolaka Herman Syahruddin menjelaskan, lokasi rumah Abdul Hari yang menjadi sasaran bedah rumah itu berada di dekat muara sungai Lamokato. Sehingga setiap kali hujan, rumah itu pasti tergenang banjir.

“Dulu, kalau musim hujan, anaknya tidur di luar rumah. Kebetulan ada bale-bale yang ada atapnya di depan rumah. Disitu, anaknya dia gelar kasurnya tidur. Di dalam rumah sudah tergenang air,” kenang Herman.

Dia berharap, program bedah rumah seperti itu dapat terus berlanjut. Paling tidak khusus untuk di kabupaten Kolaka.

Menurut Herman, di kelurahan Lamokato sendiri, masih ada 62 unit rumah yang tidak layak huni. Dan itu masih membutuhkan bantuan semua pihak untuk mengatasinya.

Kadis Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman kabupaten Kolaka Abbas Nuhang yang hadir dalam acara itu mengakui, saat ini masih ada 5000 lebih unit rumah di Kolaka yang tidak layak huni.

Dia berharap, ribuan rumah itu dapat segera diperbaiki melalui program-program kolaborasi seperti ini.

“Ini merupakan langkah awal untuk merehabilitasi rumah tidak layak huni yang ada di Kolaka. Kedepan, saya berharap, langkah ini tetap disupport oleh PT Antam di tahun-tahun selanjutnya,” katanya. (*)

 

Penulis: Abdul Saban

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini