PT Antam Sosialisasi dan Koordinasi Program Karamba Jaring Apung di Desa Tapunopaka

83
PT Antam Sosialisasi dan Koordinasi Program Karamba Jaring Apung di Desa Tapunopaka
Kegiatan Program pembuatan Karamba Jaring Apung (KJA) di Desa Tapunopaka Kecamatan Lasolo Kepulauan merupakan salah satu program Pemberdayaan Masyarakat pesisir yang dilakukan oleh CSR PT Antam Tbk. UBPN Konawe Utara (Konut) bekerja sama dengan YARI. (Foto : istimewa)

ZONASULTRA.ID – Kegiatan Program pembuatan Karamba Jaring Apung (KJA) di Desa Tapunopaka Kecamatan Lasolo Kepulauan merupakan salah satu program Pemberdayaan Masyarakat pesisir yang dilakukan oleh CSR PT Antam Tbk. UBPN Konawe Utara (Konut) bekerja sama dengan YARI.

Kegiatan diawali dengan melakukan Sosialisasi dan Koordinasi antara YARI bersama CSR PT Antam UBPN Konut dengan Pemerintah Desa dan masyarakat Tapunopaka yang dilaksanakan pada pada 27 Desember 2022 di Balai Desa Tapunopaka.

Peserta kegiatan yakni Tim YARI 5 orang dan Staf CSR PT Antam UBPN Konut 1 orang selaku pendamping berserta Kepala desa dan aparat serta perwakilan masyarakat dusun I dan II (10 orang).

Idham Halik (Staf CSR PT. Antam) menyampaikan kepada peserta kegiatan bahwa, program ini merupakan bentuk kepedulian perusahaan PT Antam kepada masyarakat Desa Tapunopaka dalam membantu meningkatan ekonomi masyarakat dalam bentuk bantuan karamba jaring apung yang akan dikelola secara langsung oleh kelompok nelayan dan hasilnya akan dinikmati sendiri oleh kelompok masyarakat.

Harapannya, karamba jaring apung dapat dikelola dengan baik dan berhasil sehingga ke depan dapat dikembangkan secara masif dan dapat menjadi salah satu wisata bahari yang dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.

Kepala Desa Tapunopaka Basrun dalam sambutanya berterima kasih kepada PT Antam yang sudah peduli dengan kondisi masyarakat Desa Tapunopaka. Dia berharap kepada masyarakat untuk menyukseskan kegiatan ini, termasuk dengan adanya pendampingan dari YARI.

Dia berharap pengelolaan karamba jaring apung ini bisa berhasil hingga panen dan bisa dikembangkan lagi lebih banyak sehingga bisa memberi manfaat kepada masyarakat. Dia juga meminta kepada masyarakat nelayan agar sama-sama saling membantu dan mendukung kegiatan ini dapat sukses.

Abed R. Abdullah (Direktur YARI) menjelaskan bahwa program ini merupakan pilot project (project percontohan) karena KJA yang diberikan hanya 4 petak KJA dan 2 buah rumpon ikan yang akan berfungsi sebagai tempat mencari pakan bagi biota yang diperlihara dalam karamba. YARI berharap masyarakat mau bersama-sama mendukung program ini terutama pada saat proses pengelolaan dan pemeliharaan bibit ikan dalam KJA karena tanpa dukungan dan keinginan untuk mengelola bersama-sama maka karamba ini akan sia-sia dan program tidak akan berhasil.

Dai menjelaskan bahwa jenis biota yang akan dibudidayakan dalam KJA adalah bibit ikan putih sebanyak 10.000 bibit tapi tidak menutup kemungkinan jika kelompok ingin memeihara biota lainnya seperti kerapu dan lobster. Nantinya akan disesuaikan dengan kondisi karamba dan teknis pengelolaanya. Pendampingan program KJA akan berlangsung selama 3 bulan (sesuai kontrak kerja sama).

Setelah itu pengelolaan KJA dan rumpon akan diserahkan sepenuhnya kepada kelompok nelayan. Namun, YARI berkomitmen untuk terus melakukan pemantauan dan pendampingan teknis budi daya, bahkan akan membantu kelompok nelayan sampai panen dan pemasaran hasil panen.

Dalam kesempatan ini pula, disepakati bersama-sama untuk dibentuk kelompok pengelola. Nama Kelompok Tahisi dengan jumlah anggota 15 orang dengan ketua kelompok terpilih Raswan.

Selanjutnya disepakati pada akhir pertemuan bahwa, awal tahun 2023 akan segera dilakukan pembuatan karamba dan lokasi pemasangannya berada di pesisir depan Desa Tapunopaka agar dapat diawasi dan dijaga bersama-sama anggota kelompok.

YARI akan membantu pemerintah desa untuk membuat SK Kelompok dan aturan – aturan dalam pengelolaan karamba agar anggota kelompok patuh terhdap tugas dan tanggung jawabnya sehingga pembagian hasil panen dilakukan sesuai dengan kontribusi dan keaktifan anggota. Sehingga tidak akan menimbulkan konfilk antar sesama anggota yang aktif maupun yang tidak aktif. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini