ZONASULTRA.ID – Curah hujan tinggi di awal Mei 2024 memicu banjir yang melanda enam kecamatan di Kabupaten Konawe Utara: Oheo, Landawe, Wiwirano, Langgekima, Asera, dan Andowia. Akibat bencana ini, Bupati Konawe Utara Ruksamin menetapkan status Darurat Bencana pada 9 Mei 2024, dengan jumlah korban terdampak mencapai sekitar 883 kepala keluarga.
Sebagai bentuk kepedulian, PT ANTAM Tbk UBPN Konawe Utara menyerahkan bantuan melalui Posko Utama Tanggap Darurat di Kantor BPBD Konawe Utara, Selasa (14/05/2024). Bantuan berupa 3 ton beras premium dan 30 dus mi instan diserahkan oleh External Relation & CSR Manager, Fachrul Mujahid, dan diterima Kepala BPBD Muh. Aldin bersama Asisten II Setda Konawe Utara, Tasman Tabara.
“Ini wujud kepedulian ANTAM terhadap masyarakat sekitar wilayah operasi kami. Kami berkomitmen mendukung Pemda Konawe Utara dalam penanganan darurat bencana,” ujar Fachrul Mujahid. Kepala BPBD Muh. Aldin menyampaikan apresiasi atas kontribusi ANTAM yang meringankan beban masyarakat terdampak banjir.
Aldin berharap bantuan tidak hanya berhenti di masa darurat, tetapi juga berlanjut hingga tahap pemulihan pascabencana. Ia menegaskan bahwa BPBD akan memastikan distribusi bantuan dari ANTAM tepat sasaran dan menjangkau keluarga terdampak.
Di tempat terpisah, General Manager PT ANTAM Tbk UBPN Konawe Utara, Anando Hendra Setiawan, menyatakan keprihatinannya atas bencana banjir yang melanda wilayah tersebut. “Sebagai bagian dari tanggung jawab sosial dan lingkungan, ANTAM berupaya mendukung Pemda dalam mengatasi bencana alam ini,” ujarnya.
Sebagai bagian dari Holding Pertambangan MIND ID di bawah Kementerian BUMN, ANTAM berkomitmen membantu penanganan bencana di sekitar wilayah operasinya. “Semoga bencana ini segera teratasi dan tidak terjadi lagi di Konawe Utara,” tambah Anando.
Pemerintah Kabupaten Konawe Utara telah menyalurkan bantuan sembako dalam tiga tahap ke berbagai wilayah terdampak, seperti Desa Padalere di Kecamatan Wiwirano, Tambakua di Landawe, serta beberapa desa di Kecamatan Asera, termasuk Walalindu, Alawanggudu, dan Puuwanggudu. Upaya ini diharapkan mampu membantu masyarakat bangkit dari dampak banjir. (*)
