ZONASULTRA.COM, RUMBIA-Pulau Kondo di Desa Ranokomea, Poleang Barat, Bombana, Sulawesi Tenggara (Sultra) serius digarap pemerintah setempat agar menjadi tujuan wisata utama daerah ini. Pulau kecil dengan pesona pantai dan laut yang eksotis itu diyakini bisa memikat banyak orang untuk berkunjung, baik domestik maupun turis mancanegara.
Sebagai bentuk keseriusannya, Pemda Bombana bahkan mengundang pejabat Kementerian Parawisata (Kemenpar) RI untuk datang ke Pulau Kondo, sekaligus meluncurkan konsep Sapta Pesona Pulau Kondo menuju destpinasi wisata (Deswita) Mandiri. Peluncuran itu dilakukan Minggu (26/8/2018) lalu.
Gerakan sapta pesona Pulau Kondo ini adalah sebuah strategi untuk mengajak seluruh masyarakat di Bombana, khususnya warga Poleang Barat untuk memahami tujuh unsur penting dalam membangun Pulau Kondo hingga menarik perhatian wisatawan domestik maupun mancanehara.
Aksi sapta pesona itu dimulai dengan kegiatan bersih-bersih halaman dan perlombaan kuliner dari 18 kelompok yang telah dibentuk pihak pariwisata dan pemerintah desa setempat. “Saya ke Pulau Kondo ini mewakili Menteri Parawisata RI,” kata Abdul Kohar, Deputi Pengembangan Pariwisata dan Hubungan Antar Lembaga Kemenpar RI.
(Baca Juga : Pesona Pulau Kondo, Serpihan Surga di Bombana)
Ia mengaku hadir di Bombana guna memaparkan eksistensi pariwisata yang hakiki serta mengajak masyarakat untuk membangun pariwisata melalui konsep Atebisir Kenangan, alias Aman, tertib, Bersih, sejuk, Indah, Ramah dan Kenangan.
Aksi Sapta Pesona pula adalah besutan dari Sapta yang berarti tujuh, dan pesona alias daya tarik. Artinya tujuh daya tarik. “Jadi pulau Kondo ini kita inginkan memiliki tujuh daya tarik dan memukau seluruh pengunjung yang datang dari semua kalangan,” terang Abdul Kohar saat melaunching Aksi Sapta Pesona di Pulau Kondo, Minggu (26/8/2018).
Dari tujuh kriteria yang ia sebutkan terdapat satu hal yang ia tekankan bagi warga pulau di Poleang Barat itu yakni kebersihan. Sebab, satu aspek ini memberi nuansa yang memayungi beberapa unsur yang ada.
“Ketika kebersihan di kedepankan, maka kita tak perlu tanya mengapa banyak pengunjung. Dengan kebersihan yang di terapkan di laut maupun lapak dan halaman pantai sudah jelas akan memberi kenyamanan dan dengan sendirinya orang akan tertib membuang sampah melalui penyediaan bank sampah. Bersih pula akan menyejukkan hati dan ada kesan atau kenangan menarik melalui produk yang disaji secara bersih dan higienis,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Destinasi dan Industri Pariwisata, Provinsi Sultra, Kamaruddin menjelaskan tujuh unsur pengembangan destinasi yang efektif dan efisien. Pertama, keamanan. Melalui wisata yang aman pengunjung mampu merasa tenang dan benas dari rasa takut dari aksi masyarakat yang bersahabat dengan pengunjung.
Kedua, ketertiban yang merupakan suatu kondisi lingkungan dan pelayanan yang mencerminkan kedisiplinan yang dilakukan melalui aksi pelayanan yang teratur. Lalu, kebersihan yang dilakukan melalui aksi penyediaan lapak yang bersih dan pohon yang rimbun dan kondisi laut yang memberikan rasa senang bagi wisatawan.
Kemudian, keindahan pula mewujudkan kondisi lingkungan dan pelayanan yang memikat hati melaui aksi penyediaan lapak yang unik serta pengembangan tempat peristrahan bagi para pengunjung. Setelah itu, keramahan, yang dilakukan melalui aksi pelayanan yang disertai senyum dan bersahabat dengan setiap pengunjung yang datang.
Ke tujuh yaitu kenangan dilakukan dengan aksi seberapa besar keunikan produk serta aspek lainnya yang ditampilkan hingga memberi kesan menarik bagi pengunjung.
Secara teknis, Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Bombana, Janariah memaparkan, aksi sapta pesona tersebut merupakan lanjutan dari launching sadar wisata pertama Pulau kondo menuju aksi sapta pesona hingga menjadikan Pulau Kondo menuju Deswita Mandiri. (B)