Puluhan Ibu Hamil di Bombana Diajak Pahami Tiga Tips Ini

Puluhan Ibu Hamil di Bombana Diajak Pahami Tiga Tips Ini
PENGOBATAN GRATIS - Pemda bsrsama Polres Bombana menggelar Pengobatan Gratis di salah satu aula di Kecamatan Poleang Timur, Sabtu (21/4/2018). (MUHAMMAD JAMIL/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, RUMBIA– Para ibu hamil di Bombana , Sulawesi Tenggara (Sultra) mendapat tips dari Tim medis terkait mekanisme terbaik dalam mencegah resiko dalam menjalani persalinan. Tiga tips tersebut diambil dari istilah tiga “terlambat” yang menjadi penyebab utama adanya angka kematian ibu.

Kepala Dinas Kesehatan Bombana, Sunandar menyampaikan bahwa istilah tersebut sebagai acuan bagi para ibu hamil untuk selalu mengantisipasi keterlambatan yang mengakibatkan resiko besar bagi ibu dalam bersalin hingga merenggut nyawa.

“Jika tidak diantisipasi dari sekarang maka itu akan beresiko besar. Karena ini merupakan target kami dalam menghilangkan angka kematian ibu melahirkan di skala nol,” kata Sunandar usai menglar pengobatan gratis di salah satu aula Kecamatan Poleang Timurmr, Sabtu (21/4/2018).

Ia menyebutkan tiga terlambat itu adalah terlambat mengenali tanda-tanda kegawatan dan tanda bahya pada proses persalinan sepertiketuban pecah dan telah mengalami kemacetan menjelang persalinan.

Kedua, terlambat mengambil keputusan dan kesimpulan untuk secepatnya dirujuk ke tim medis. Sehingga mengakibatkan proses persalinan tidak teratur dan tidak sesuai dengan yang diharapkam bersama.

Ketiga, terlambat tiba dan tidak mendapatkan pelayanan dari pihak yang berkomoeten karena ada agenda lain dari tim medis. Sehingga, perlu adanya kontrol yang baik serta koordinasi yang inten dengan tenaga bidan yang ada.

“Inilah yang benar-benar perlu dipahami oleh para ibu hamil agar bisa diantisipasi saat menjelang masa persalinan,” katanya.

Ia pula menambahkan, beresiko bagi para ibu hamil ada beberapa faktor yang cukup riskan dan perlu dipahami oleh masyarakat. Pertama, terlalu cepat nikah dan melahirkan yang salah satu efeknya adalah menimbulkan banyaknya keturunan jika tidak diantisipasi program KB serta berdampak pada kesehatan.

Kedua, terlalu lama nikah dan hamil di atas 35 tahun akan sangat beresiko bagi wanita. Ketiga, terlalu banyak anak yang berdampak pada kesulitan ekonomi bagi kalangan pra sejahtera dan berefek pada kondisi kandungan wanita.

“Ini pula sangat penting untuk diketahui masyarakat khusisnya para ibu hamil didaerah ini,” tutupnya. (B)

 


Reporter : Muhammad Jamil
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini