Puluhan KK di Wawonii Krisis Air Bersih

Puluhan KK di Wawonii Krisis Air Bersih
AIR BERSIH - Ketua RT 1 lingkungan 1 Kelurahan Langara Laut, Kecamatan Wawonii Barat, Iksan Rahaka (46), saat menunjukkan obyek pipa sambungan (cangkok) bentangan pipa yang baru dibangun tahun 2020 lalu. Pihaknya menduga, sambungan bentangan pipa baru tersebut menjadi pemicu krisisnya air bersih diRT 1 dan RT 2 Kelurahan Langara Laut. (Arjab Karim/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, LANGARA- Puluhan kepala keluarga (KK) di Kelurahan Langara Laut, Kecamatan Wawonii Barat, Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep), Sulawesi Tenggara (Sultra) mengeluhkan sulit mendapat air bersih.

“Sudah lebih satu bulan kami masyarakat kelurahan krisis air bersih, di RT 1 ini berjumlah 68 KK mayoritas mengeluh, belum lagi di RT sebelah yang saya belum bisa pastikan jumlahnya,” kata Iksan Rahaka (46), salah seorang warga Kelurahan Langara Laut (08/02/2021).

Untuk memenuhi kebutuhan dasar tersebut, Ketua RT 1 Kelurahan Langara Laut itu mengatakan warga setempat memilih langkah alternatif belanja air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

“Yang ada uang ya beli air di tower untuk kebutuhan makan minum, tapi yang tidak mampu belanja air, warga di sini menumpang tetangga untuk kebutuhan utama oleh warga yang menyimpan mesin pemompa air,” ujar dia.

Menurut Iksan, penyebab krisis air bersih karena adanya bentangan pipa baru yang tersambung (cangkok) ke sumber utama air pipa induk sumber air, sehingga mengurangi debit air yang menyuplai ke pemukiman warga.

“Makanya saya kemarin sampai dibilangi terlalu banyak urusan, saya tidak mengurus berapa untungmu. Saya ini begitu keluar, langsung diteriaki warga yang selalu tanyakan ‘air ini bagaimana?’,” imbuh dia.

Selain itu kata dia, berdasarkan presentase Bidang Cipta Karya bersama beberapa desa dan kelurahan, pipa tersebut harusnya melintas di tengah kota atau menjurus ke masjid raya, lalu memutar ke arah Kelurahan Langara Laut.

“Presentase awalnya ini beda dengan di lapangan, sekarang pipanya sudah menyusuri Desa Langkowala sehingga puluhan rumah warga di lingkungan 1 Kelurahan Langara Laut itu terabaikan,” urai dia.

Pihaknya berharap, bentangan pipa yang dibangun tahun 2020 itu dimatikan agar air bersih bisa kembali normal seperti sedia kala.

Hal senada juga diuraikan Hasim (50), salah seorang warga RT 3 lingkungan 2 Kelurahan Langara Laut. Kata dia, warga setempat telah cukup resah akibat ketersediaan air bersih di lingkungan tersebut.

“Sudah lebih satu bulan, selama ada bentangan pipa baru ini, banyak warga mengeluh masalah air. Yang tadinya air itu sampai ke dapur, sekarang ini depan rumah saja nda sampai,” ujarnya.

Pihaknya pun telah mempertanyakan kepada penanggung jawab air bersih. Pihak terkait memberikan jawaban bahwa tanggung jawab tersebut masih di tangan pihak ketiga penanggung jawab bentangan (kontraktor).

“Termasuk pihak ketiga memberikan jawaban bahwa tanggung jawab mereka hanya menyambung pipa saja, urusan mengalir atau tidaknya air itu bukan urusan mereka,” katanya.

Diapun berharap kepada pemerintah daerah setempat, untuk segera merespon keluhan masyarakat di Langara Raya, agar kebutuhan air bersih di wilayah tersebut kembali normal seperti sebelumnya.

Dikonfirmasi terpisah, Petugas Lapangan Penyedia Air Bersih di Konkep, Yasir mengatakan, air bersih wilayah lingkungan 1 Kelurahan Langara Laut sempat tersendat karena terjadi penyumbatan. Akan tetapi, sumber airnya saat ini telah dipindah dari PDAM lama karena debit air yang kecil.

“Sekarang sumber airnya dikonekkan di pipa baru yang sumber airnya dari Mata Baho, karena debit air PDAM itu kecil. Pipa baru ini menyambung di atas untuk mengarah ke Desa Langkowala,” ujar dia.

Akibat dari kurangnya volume debit air, pihaknya mengatur waktu aliran air secara bergiliran dengan harapan penyaluran air bersih tersebut bisa merata kepada semua warga di desa yang ada di Langara Raya itu.

“Sekarang karena debit air yang kurang makanya kita roling, malam untuk bagian bawah, siang di bagian atas. Dulu nanti habis Magrib, sekarang itu jadwalnya jam 5 sore sampai jam 8 pagi di bagian kelurahan sampai Tanjung Batu,” katanya.

Dia menambahkan, bentangan pipa di lingkungan 1, akan dilanjutkan sambungan rumah setelah selesai pemeriksaan, kemudian dihubungkan ke dalam. “Pipa yang dihubungkan ke dalam itu pembiayaannya ditanggung oleh warga itu sendiri” tutup dia. (B)

 


Kontributor: Arjab Karim
Editor: Muhamad Taslim Dalma

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini