Puluhan Perahu Nelayan di Kolut Rusak Dihantam Gelombang Tinggi

194
Puluhan Perahu Nelayan di Kolut Rusak Dihantam Gelombang Tinggi
Puluhan perahu nelayan di Desa Lametuna Kecamatan Kodeoha Kabupaten Kolaka Utara (Kolut) rusak dihantam gelombang tinggi. Akibat kejadian tersebut nelayan merugi puluhan juta rupiah.

ZONASULTRA.COM, LASUSUA – Puluhan perahu nelayan di Desa Lametuna Kecamatan Kodeoha, Kabupaten Kolaka Utara (Kolut), Sulawesi Tenggara (Sultra) rusak dihantam gelombang tinggi. Nelayan pun merugi hingga puluhan juta rupiah.

Peristiwa itu terjadi pada Jumat (3/12/2021) malam sekitar pukul 22.00 WITA. Rata-rata perahu mengalami kerusakan pada bagian bodi hingga mesin tidak dapat berfungsi.

Salah satu nelayan di Desa Lametuna, Hasmin (39), mengatakan, peristiwa itu dimulai dengan tanda-tanda cuaca buruk. Tak berselang lam angin bertiup kencang disertai petir.

Saat itu air laut tengah pasang. Akibatnya gelombang laut meningkat dan menghantam puluhan perahu yang terparkir di bibir pantai di wilayah tersebut.

“Ini terjadi karena tambat labuh perahu sementara dibuat, karena sebelumnya kami parkir di muara sungai tapi dipindahkan, jadi kita parkir di situ,” kata Hasmin, Sabtu (4/12/2021).

Beruntung tidak ada nelayan yang sedang melaut saat kejadian tersebut. Menurutnya, kerusakan perahu disebabkan karena tambat perahu terlalu menghadap laut lepas sehingga gelombang dengan ketinggian tertentu mudah menghantam perahu yang terparkir.

“Tambat perahu ini dipindahkan karena adanya aktivitas pembangunan bandara, tapi hanya bagian utara saja yang dibendung. Akibatnya begitu datang ombak besar dan angin kencang menghantam, perahu tidak bertahan karena tidak ada yang membatasi gerakan air laut,” ujarnya.

Aas kejadian tersebut, ia berharap Pemerintah Kolut atau dinas terkait bisa memberikan solusi atas keluhan para nelayan tersebut. Dikhawatirkan kejadian serupa akan terulang jika tidak ditangani dengan cepat.

Nelayan lainnya, Supardi (38) hanya bisa pasrah melihat kondisi perahunya yang hancur terbelah. Meski dirinya berada di lokasi saat kejadian, namun ia tidak dapat berbuat banyak karena dapat membahayakan nyawanya.

“Perahu kami tidak bisa diselamatkan karena ombaknya cukup besar, jadi kami biarkan saja,” ucapnya. (b)

 


Kontributor: Rusman Edogawa
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini