Anggota komisi III DPRD Konawe Selatan, Tasman Lamuse menyayangkan, kejadian itu karena terkesan mubasir. Sebab menurut dia untuk pengadaanya menggunakan anggaran yang tidak sedikit.
Anggota komisi III DPRD Konawe Selatan, Tasman Lamuse menyayangkan, kejadian itu karena terkesan mubasir. Sebab menurut dia untuk pengadaanya menggunakan anggaran yang tidak sedikit.
“Dianggarkan di APBD-P 2014, sayangnya malah mati padahal anggaran pengadaanya cukup besar,” jelas Tasman, Sabtu (7/2/2015.
Hal lain yang juga disesali anggota dewan yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Kehormatan, DPRD Konsel ini, adalah pengadaan bibit jati tersebut ternyata tidak datang dari aspirasi warga setempat.
Tasman berharap kejadian itu harus menjadi bahan evaluasi program pembangunan kedepan agar bantuan-bantuan yang hendak diberikan kepada masyarakat harus sesuai peruntukkannya, bukan hanya mementingkan agar proyek seperti itu diselesaikan namun tidak memberi manfaat kepada masyarakat.
Kepala Desa Watu-watu, Mohandasi, mengungkapkan bahwasanya puluhan ribu bibit jati yang sudah kali kedua diberikan pada petani di desanya mati disebabkan karena unsur tanah tidak sesuai untuk media tanam jati. Dia pun mengaku bahwa usulan pengadaan bibit jati mereka hanya minta sekali. Untuk program selanjutnya warga mengusulkan pengadaan tanaman jangka pendek.
“Kami tidak meminta bibit jati yang pengadaan kedua, tetapi yang kami minta itu bibit tanaman berbuah seperti merica dan lainnya, katanya saat bercakap dengan awak Zonasultra.com melalui sambungan telepon.
Pendapat berbeda diutarakan Ketua DPRD Konsel, Irham Kalenggo. Menurutnya pengadaan bibit jati di Desa Sabulako, Tetesinggi dan Watu-watu sesuai dengan permintaan petani. Jadi tidak ada yang kegiatan yang tidak sesuai apalagi kegiatan tersebut hanya menghabiskan anggaran. Sebab untuk pengadaan program yang dianggarkan dalam APBD sudah melalui usulan melalui Musrenbang dan reses.
Terkait bantuan yang sudah masuk saya kira sampai hari ini, saya sebagai perwakilan Daerah Pemilihan (Dapil) sana belum pernah ada laporan yang masuk kemeja saya dan setelah dicek semua berjalan dan bermanfaat, katanya.
Dia menjelaskan bantuan bibit jati itu diperuntukkan kepada para petani yang memiliki lahan luas namun tidak bisa ditanami untuk tanaman jangka pendek.
Kalau memang ada masyarakat yang mengatakan tidak bermanfaat itu masyarakat yang mana, ayo kita diskusi apa,” ujar politisi Golkar itu. (Efan)