ZONASULTRA.COM, KENDARI – Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Teknik se- Sulawesi Tenggara (Sultra) kembali mengepung gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sultra, Senin (7/10/2019).
Aksi mereka ini dihadang ratusan personel kepolisian anti huru-huru yang dilengkapi dengan pentungan dan tameng. Tak hanya itu, satu mobil water canon juga bersiap menghalau massa aksi di lampu merah eks MTQ Kendari.
Para demonstran menuntut DPR RI agar mendesak Mabes Polri mempercepat pengungkapan kasus tertembaknya mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) Randi (21) dan tewasnya Muhammad Yusuf Kardawi (19) pada aksi demonstrasi 26 September 2019 lalu.
Baca Juga : KMS Desak Polisi Segera Ungkap Pelaku Penembak Mahasiswa UHO
“Kami meminta melalui para anggota DPRD Sultra yang baru dilantik menyampaikan kepada DPR RI agar Mabes Polri memecat kapolres. Pasalnya secara struktural enam polisi terperiksa di antaranya anggotanya menjadi tanggung jawab kapolres,” jelas jenderal lapangan Yusuf Bonte.
Waki Ketua Sementara DPRD Sultra, Muhammad Endang saat menemui massa demonstran mengatakan, kasus ini agar betul-betul terselesaikan dan memberikan keadilan bagi semua masyarakat.
“Bagi yang melakukan penembakan kepada Randi dan Yusuf agar segera diungkap secara transparan lalu digiring ke pengadilan, untuk selanjutnya dihukum sesuai aturan undang-undang yang berlaku,” tegas Endang dari atas mobil orasi.
Politisi partai Demokrat itu berharap Randi dan Yusuf mahasiswa yang menjadi korban terakhir yang tewas akibat tindakan represif kepolisian.
Tak hanya Endang, perwakilan DPRD yang ikut menemui mahasiswa yakni Abdurrahman Saleh, Herry Asiku, Nursalam Lada menyetujui keinginan tuntutan mahasiswa tersebut untuk diteruskan ke Komisi III DPR RI.
Baca Juga : Disambangi Mahasiswa, Sejumlah Staf DPRD Sultra Lari Berhamburan
Dua wakil rakyat di antaranya ditambah anggota DPRD yang merupakan senior dari mahasiswa teknik menandatangi surat pernyataan bermaterai. Isinya akan meneruskan tuntutan mahasiswa ke DPR RI.
Setelah itu kemudian seluruh demonstran, perwakilan DPRD mengirimkan Alfatiha kepada kedua almarhum yang dipimpin Abdurrahman Saleh. Selanjutnya mahasiswa membubarkan diri, sementara anggota dewan kembali ke gedung parlemen. (b)
Kontributor: Fadli Aksar
Editor: Jumriati