ZONASULTRA.COM, KENDARI– Bencana kabut asap yang menutupi langit kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), beberapa hari ini menyebabkan maskapai penerbangan Lion Air tak bisa landing (mendarat) di Bandara Haluoleo Kendari.
Koodinator Station Lion Grup Kendari, Hendra mengatakan, kondisi aman bagi pesawat lion air untuk landing adalah dengan visability (jarak pandang) 4 Kilo meter. Namun dalam tiga hari ini jarak pandang hanya mencapai 1,5 sampai 2 kilo meter. (Baca Juga : Bandara Haluoleo Kendari Belum Aman Untuk Penerbangan)
Dengan begitu, diharapkan kepada penumpang untuk merefund (mengambil uang tiket) sebelum adanya kepastian penerbangan. Kabut asap kali ini tidak bisa dipredikasi kapan berakhirnya, beda dengan kabut biasa.
“Penumpukkan penumpang sudah terlalu banyak, olehnya kami menyarankan untuk merefund, kami mengembalikan uang full,” kata Hendra di Bandara Haluoleo, Minggu (25/10/2015).
Menurut Hendra, tingkat visibility masing-masing maskapai berbeda. Sesuai peraturan mentri perhubungan, Lion Air hanya dengan jarak pandang 4 kilometer bisa landing. Sementara Garuda di bawah itu, sehingga bisa.
Sementara itu, maskapai Garuda dengan pesawat yang sama dengan lion bisa beroperasi karena tingkat visibility masing-masing maskapai berbeda. Hendra beralasan, pihaknya mengikuti peraturan kementrian perhubungan bahwa untuk landing adalah dalam visibility 4 Kilo meter.
“Jika sampai melanggar maka akan ada sanksi bagi maskapai, makanya lion tidak mengambil resiko. Kami masih terus merugi begitu pula penumpang kami dengan berbagai kepentingan,” ujar Hendra.
Saat ini pesawat dari lion grup yang bisa landing dan take off yakni Wings dengan tipe pesawat propeller (menggunakan baling-baling). Kata hendra, pesawat jenis itu bisa bermanufer dalam jarak pendek dan jarak pandangnya juga tidak sampai 4 kilometer. (Baca juga : Pesawat Lion Air Bisa Mendarat di Bandara Haluoleo, Ini Alasannya)
