ZONASULTRA.COM, KENDARI – Awal Januari 2019 Kota Kendari memasuki musim hujan sehingga warga rawan terkena penyakit demam berdarah (DBD) dan malaria. Untuk mengantisipasi itu diperlukan peran aktif masyarakat.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Kendari Rahminingrum mengatakan untuk mengatasi jentik nyamuk penyebab demam berdarah dan malaria hanya perlu peran aktif masyarakat dalam membersihkan lingkungan sekitar rumah.
“Sebetulnya dua penyakit tersebut kan vektornya (serangga) nyamuk. Jadi peran serta masyarakat saja untuk aktif memberantas sarang nyamuk,” ujarnya di Kendari, Kamis (10/1/2019).
Masyarakat diharap menjaga lingkungan masing-masing, khususnya di setiap sudut lingkungan tempat tinggal. Bila tidak ada jentik nyamuk maka proses penularan malaria maupun demam berdarah dapat ditekan.
Pada awal Desember 2018 lalu, Anggota DPRD Kota Kendari Sukarni pernah mengusulkan penerapan atau penggunaan kelambu air untuk mencegah perkembangan jentik nyamuk. Namun, Dinas Kesehatan tidak memprogramkan pembagian kelambu air tersebut.
(Baca Juga : Cegah DBD, DPRD Kendari Minta Dinkes Lakukan Penyuluhan ke Masyarakat)
“Kalau dari kami tidak ada program membagikan kelambu air,” kata Rahminingrum.
Dia menjelaskan kelambu air memang berfungsi untuk menekan penyebaran jentik nyamuk penyebab demam berdarah maupun malaria. Wadah yang menjadi tempat penampungan air oleh masyarakat dapat ditutupi dengan kelambu air.
Lanjut dia, walaupun ada penderita demam berdarah namun di lingkungan tersebut tidak ada jentik nyamuk pembawa penyakit DBD maka tidak akan terjadi penularan. Olehnya itu, masyarakat mesti dapat mengupayakan lingkungan sekelilingnya tidak terdapat jentik nyamuk. (B)
Kontributor : Sitti Nurmalasari
Editor : Muhamad Taslim Dalma