ZONASULTRA.COM, KENDARI – Gerakan Rawat Bumi akhirnya terlaksana dengan baik dan semarak setelah persiapan yang cukup panjang sejak Februari 2019. Diinisiasi langsung oleh Lindungihutan.com yang berkolaborasi bersama rekan-rekan relawan dari seluruh Indonesia, upaya memberikan cinta dan ungkapan rasa terima kasih kepada bumi telah terwujud dalam aksi penanaman pohon di lebih dari 65 daerah secara serentak pada 20 dan 21 April 2019.
Dalam aksi ini ada lebih dari 50.000 bibit pohon yang berhasil ditanam dengan sekitar 5.000 relawan berbagai daerah yang tergabung. Tidak hanya melakukan penanaman, aksi bersih-bersih sampah juga menjadi kegiatan yang dilakukan oleh para relawan.
Tyas Paramita, perwakilan dari www.LindungiHutan.com melalui keterangan tertulis pada redaksi zonasultra mengatakan, hutan memiliki peranan penting bagi keberlangsungan mahkluk hidup dalam jangka panjang. Selain menjadi paru-paru dunia, hutan juga memiliki fungsi dalam menjaga kestabilan alam semesta.
Alih-alih menjaga dan merawatnya dengan sepenuh hati, luas hutan di Indonesia justru kian menyusut dan berubah fungsi menjadi lahan produksi. Belum lagi kita harus menghadapi banyak fenomena alam yang terkait dengan kerusakan hutan.
Hal inilah yang melandasi terbentuknya Gerakan Rawat Bumi sekaligus memperingati Hari Bumi yang jatuh pada 22 April.
Mengembalikan kepercayaan bumi terhadap manusia bukanlah hal yang mudah. Tanpa menyia-nyiakan waktu yang ada, Lindungihutan.com bersama seluruh relawan berkonstribusi langsung dalam aktivitas menghijaukan bumi kembali.
Tidak hanya berhasil menanam puluhan ribu pohon, Gerakan Rawat Bumi kali ini juga mampu menghimpun masyarakat luas untuk turut andil melakukan aksi pungut sampah sebagai bukti cinta dan terima kasih mereka kepada bumi dan alam sekitarnya.
“Ketika sampah-sampah telah dibersihkan, maka yang tersisa hanyalah keindahan. Ya, keindahan alam yang sudah lama sulit untuk kita temukan,” kata Tyas.
Gerakan Rawat Bumi hari ini telah berlangsung lancar dan sukses di berbagai daerah di Indonesia seperti Badung Kuta, Bangkala Barat, Banjar, Banyumas, Banyutowo Pati, Barito Kuala, Batam, Batanghari Jambi, Bekasi, Bengkulu, Bitung, Bogor, Bolaang Mongondow Selatan, Bumijiwa Tegal, Ciamis, Cibuaya Karawang, Cilacap Selatan, Cilamaya Karawang, Cirebon, Cisauk, Tangerang.
Lalu Depok, Garut, Gresik, Indramayu, Jayapura, Kali Cileles Tangerang, Kendal, Kendari, Langsa Aceh, Lombok Barat, Magelang, Magetan, Makassar, Malang, Mangunharjo Semarang, Mempawah, Metro Lampung, Morodemak Demak, Muaro Jambi, Pacet Bandung, Pacet Mojokerto, Paciran Lamongan, Palangkaraya, Pandeglang Banten, Pasongsongan Sumenep.
Kemudian di Pekalongan, Pelaihari, Polewali Mandar, Probolinggo, Ogan Komering Ilir, Samarinda, Sambas, Serang, Sidoarjo, Situbondo, Subang, Sumbawa, Surabaya, Tanjungmas Semarang, Tegal Timur, Temanggung, Ternate, Toraja Utara, Tuban Kuta, Wonosobo dan Yogyakarta.
Kesuksesan kampanye alam Rawat Bumi ini tentunya tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Mulai dari kontribusi relawan, para donatur, hingga berbagai komunitas yang ikut serta mengawal berlangsungnya acara Rawat Bumi.
Bukan hanya lindungihutan.com yang berterima kasih atas kerjasama dan kerja keras dari seluruh pihak terkait, namun, lebih dari itu, aksi Rawat Bumi ini telah menjadi sebuah langkah nyata dari manusia dalam memberikan cinta dan ungkapan terima kasihnya kepada bumi yang telah menjadi rumah bagi kita semua.
Kata Tyas, keberhasilan lindungihutan.com beserta para relawan dalam mewujudkan gerakkan Rawat Bumi bukanlah menjadi akhir, melainkan menjadi awal bagi manusia untuk terus berupaya menjaga dan memulihkan kembali kondisi hutan dan bumi. Jika bukan kita, siapa lagi?
“Merawat bumi bukanlah pekerjaan yang sia-sia, menghijaukan hutan menjadi tanggung jawab kita bersama. Rasa cinta dan terima kasih kita kepada bumi telah tersampaikan, semoga dapat membawa perubahan,” kata Tyas. (*)