ZONASULTRA.COM,KENDARI– Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulawesi Tenggara (Sultra), bersama Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Kantor Wilayah Sultra, Sabtu malam (11/11/2016), menggelar razia di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kendari.
Dalam razia ini, satu orang napi terindikasi menggunakan sabu. Selain itu, petugas juga berhasil menemukan satu penutup bong atau alat isap sabu. Bukan hanya itu, dalam penggeledahan ini ditemukan pula kartu telepon seluler yang diduga digunakan napi untuk melakukan komunikasi dengan orang di luar lapas.
“Hasil razia malam ini, ada satu orang napi yang kita duga menggunakan sabu, dan dua orang menggunakan obat-obatan. Tapi yang menggunakan obat-obatan ini punya resep dokter, jadi dipastikan kalau dia memang sedang berobat,” ungkap Kepala BNNP Sultra, Kombes Pol Fauzan Djamal.
Hanya saja, Fauzan Djamal tidak menyebutkan nama napi yang terindikasi menggunakan sabu dan obat-obatan itu.
Sementara itu, Kepala Lapas Kelas IIA Kendari Muchlis Adjie mengatakan, pihaknya akan menindak secara tegas napi yang terindikasi menggunakan sabu tersebut. “Kita akan tindak tegas tentunya terhadap napi itu, adapun tindakan yang dilakukan itu yakni mencabut hak-haknya seperti remisi,” kata Muchlis.
Muchlis menambahkan, untuk mencegah masuknya barang terlarang dalam Lapas, dia meminta agar seluruh jajarannya memperketat pengawasan terhadap narapidana. Sebab, saat ini banyak cara yang dilakukan untuk memasok barang haram ke dalam lapas.
Dalam razia ini, sebanyak seratus orang napi diperiksa tim BNNP Sultra, yang terdiri dari 74 napi laki-laki, tiga diketahui positif, dan 26 napi perempuan, hasilnya nihil. Dari seratus orang yang diperiksa tersebut, didominasi oleh napi penyalahgunaan narkotika.
Kadiv Humas Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Sultra Muslim mengatakan, pihaknya akan terus melakukan kerjasama dengan BNNP Sultra sebagai upaya pemantauan dan pencegahan peredaran narkotika di dalam lapas.
“Tadi ada 19 orang napi pasca rehab yang memang menjadi prioritas kita, dan alhamdulillah tidak ada yang positif menggunakan narkoba. Namun dengan adanya temuan napi yang positif itu, tentunya kita akan lebih meningkatkan pengawasan,” kata Muslim.
Razia ini berlangsung kurang lebih dua jam, dimulai dari pukul 20.00 wita dan berakhir sekitar pukul 22.00 wita. Dalam razia ini enam kamar napi laki-laki diperiksa dari blok narkotika, dan satu blok untuk napi perempuan yang terdiri dari dua kamar. (A)
Reporter: Lukman Budianto
Editor : Rustam