ZONASULTRA.COM, KENDARI – Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Kota Kendari mencatat nilai investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) di ibukota Sulawesi Tenggara (Sultra) itu mencapai Rp1,8 triliun. Angka ini tumbuh 28,06 persen dibanding tahun 2017 yang hanya tumbuh 2,36 persen.
“Alhamdulih, per Oktober 2018 PMDN tumbuh sangat baik dan signifikan dibanding tahun sebelumnya,” ungkap Kepala DPM PTSP Kota Kendari Sri Yusnita saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (4/12/2018).
Selain PMDN yang tumbuh baik, data realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) juga tercatat naik. Saat ini angkanya mencapai 156 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau tumbuh 6,54 persen. Ini lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2017 hanya tumbuh 2,86 persen.
Sektor pelayanan jasa menjadi penyumbang share terbesar dalam realisasi investasi PMDN di Kota Kendari kemudian disusul beberapa sektor lain. Sementara untuk PMA yang menjadi penyokong adalah aktivitas ekspor perikanan di Pelabuhan Jayanti Kendari.
Meski begitu, Sri Yusnita menjelaskan jika masih banyak sektor lain yang bisa dimanfaatkan oleh investor untuk menanamkan modalnya di Kota Kendari, seperti sektor pariwisata.
“Kota Kendari ada potensi wisata, ini bisa menjadi salah satu fokus utama buat investor kita. Hanya memang butuh waktu, tapi kita sebagai pemerintah tetap harus mencarikan jalan agar bagaimana nilai investasi kita terus mengalami peningkatan,” jelasnya.
Selain itu, pemerintah setempat juga harus pandai melihat peluang dan bagaimana dapat mengemas sumber daya manusia dan alam yang ada di Kota Kendari, sehingga investor tertarik untuk masuk.
Ia pun menggambarkan jika saat ini suhu investasi di Kota Kendari cukup kondusif dan menjanjikan. Sebab Kota Kendari merupakan salah satu kota berkembang dan masih perlu pembangunan sejumlah fasilitas umum yang dapat dinikmati masyarakat. (b)